Washington - NASA mengatakan bahwa kini saatnya mereka lebih serius dalam menyiapkan misi mendaratkan manusia di planet Mars pada 2030.

Presiden AS Barack Obama mengarahkan NASA untuk mendaratkan manusia di Mars pada 2030, dan kini NASA mengatakan bahwa tidak ada banyak waktu lagi untuk menyelesaikan rencana dan mengembangkan teknologi yang diperlukan.

"Kami sekarang berdiri di kesempatan kedua untuk melangkah ke depan yang sepertinya memang takdir dari manusia, yaitu pindah ke planet lain," ujar Buzz Aldrin, mantan astronot sekaligus orang kedua yang pernah mendarat di bulan.

Namun jalan menuju Mars sangat panjang dan menantang, dan banyak kesulitan yang akan menghadang baik dari segi ilmiah, teknologi, politik dan ekonomi, seperti dilansir Space.com.

Ada tiga misi yang diperlukan dalam mendaratkan manusia di Mars.

Pertama adalah meluncurkan kru dan kendaraan yang akan membawa mereka ke Mars, yang kedua untuk meluncurkan manusia yang akan hidup di planet merah tersebut, dan yang ketiga adalah untuk meluncurkan pesawat dari Mars dan mengembalikan kru ke Bumi.

Para kru juga harus membawa alat yang mendukung hidupnya sendiri, seperti obat-obatan, makanan, sistem komunikasi dan peralatan navigasi.

Selain itu mereka juga tetap harus mengambil keuntungan dari sumber daya yang ada di Mars, seperti air dan oksigen untuk bernapas, minum dan kebutuhan lainnya.

Namun hingga kini teknologi yang diperlukan untuk mengekstrak atau menggunakan sumber daya tersebut belum ada.

Insinyur juga harus mengembangkan sarana untuk melindungi astronot dari radiasi berbahaya di ruang angkasa, baik selama perjalanan ke Mars dan ketika berada di permukaan Mars.

Dengan kompleksnya sejumlah rencana yang harus dilakukan dalam menyiapkan misi ini, NASA disebut bakal segera menyelesaikannya secara bertahap.

"Pada 2020, teknisi harus sudah memilih arsitektur untuk misi, termasuk jenis propulsi apa yang digunakan, dan berapa banyak luncuran yang diperlukan", ujar Sam Scimemi, Direktur ISS NASA.

Ia menambahkan bahwa NASA juga harus membangun kemitraan dengan negara lain untuk bergabung membantu perjalanan ke Mars.

"Pada 2025, desain untuk semua teknologi dan kendaraan utama harus sudah terselesaikan," pungkasnya