Dua BUMN dalam negeri bakal menerima penugasan pemerintah untuk merancang dan mengembangkan pesawat tempur dan kapal selam canggih. Sudah bisa ditebak, tugas ini akan diemban oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT PAL.
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, PTDI saat ini sedang dalam proses mengembangkan desain pesawat tempur canggih sekelas F-22 bersama Korea Selatan. Purnomo menjelaskan bahwa targetnya adalah menghasilkan pesawat tempur sekelas F-22 Raptor atau naik ke F-35 Joint Strike Fighter.
"Pilihannya mau tetap seperti sama dengan F22 atau naik ke F35," dikatakan Detik Finance mengutip pernyataan Purnomo saat lebaran.
Ditegaskan Purnomo, program pengembangan pesawat tempur yang bernama Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) ini tetap berjalan, meskipun pemerintah Korsel sempat menghentikannya sementara. Indonesia sendiri mengambil porsi 20% dari seluruh biaya pengembangan program ini.
"Dulu kita sudah siapkan skema pembiayaan dan DPR sudah setuju. DPR kan sudah lihat desain kita yang di Bandung. Hanya kita nunggu dari Korea. Ini kan pemerintahan baru (Korsel), nanti akan ada hubungan 60 tahun Indonesia Korea. Kita akan menandatangani pengukuhan kerjasama pertahanan," tambah Purnomo.
Sebelumnya pada Juni lalu Detik finance juga mengabarkan bahwa PTDI tengah membangun fasilitas enjineering untuk jet tempur KFX/IFX di pabriknya yang terletak di Bandung, Jawa Barat.
PT DI selama ini tidak hanya memproduksi pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. PT DI merupakan pabrik pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kapal Selam PT PAL
Selain PT DI yang mengembangkan jet tempur, BUMN lainnya yakni PT PAL siap menerima penugasan untuk mengembangkan kapal selam canggih bersama Korsel. Untuk kapal selam, tahap awal akan diproduksi sebanyak 2 unit di Korsel.
Kemudian PAL akan memproduksi sendiri kapal selam canggih di galangan kapalnya di Surabaya Jawa Timur pada tahun 2015 atau paling lambat tahun 2016. Sebelumnya dikabarkan bahwa Indonesia tengah bersiap membangun infrastruktur pembuatan kapal selam.
"Itu sekarang pertama kedua sedang dibuat di Korea. setelah itu dibuat di PT PAL. Di PT PAL kita renovasi dulu kita buat dulu hanggar menjadi tempat pembuatan kapal selam," jelasnya.
Selama ini, PT PAL yang berpusat di Surabaya ini sudah banyak memproduksi kapal-kapal dagang seperti dari tanker, kargo hingga kapal perang seperti kapal patroli cepat dengan ukuran yang bervariasi.
Kembali ke KFX, jika melihat pernyatan Purnomo, target KFX/IFX tampaknya adalah generasi 5, bukan generasi 4,5. Pesawat generasi 4,5 tentu saja belum sekelas dengan F-22 yang merupakan generasi 5. Hal ini terkait teknologi siluman yang digunakan. Tapi bisa saja maksud Purnomo sejajar dengan F-22 itu dalam hal pengecualian dengan teknologi silumannya.
Detik Finance
Kredit foto : Royal Navy
Detik Finance
Kredit foto : Royal Navy
0 komentar
Write Down Your Responses