Galeri Wallpaper Foto Pesawat Hybrid V-22 Osprey
V-22 Osprey mampu mengangkut 24 orang pasukan tempur, 20.000 pons kargo internal atau 15.000 pons kargo eksternal, dan melesat dua kali kecepatan helikopter. Rotor dan sayap dapat dilipat dapat disimpan pada sebuah kapal induk atau kapal perang lainnya.
Pembuatan V-22 Osprey
Proses pembangunan pesawat hybrid ini memakan waktu yang lama dan sempat menimbulkan kontroversi. Anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan V-22 Osprey awalnya hanya $ 2,5 miliar pada 1986. Tapi kemudian angka tersebut menggelembung hingga mencapai $ 30 miliar di tahun 1988. Menteri Pertahanan Dick Cheney pada waktu itu mendesak permintaan anggarannya, tetapi ditolak oleh Kongres. Uji terbang yang pertama terjadi pada tanggal 19 Maret 1989.
Prototipe yang pertama dilengkapi dengan kaca kokpit, yang mencakup empat Multi-Function Displays (MFDs) dan dua Communications Display Units (CDUs), yang memungkinkan pilot untuk menampilkan berbagai lapisan data, termasuk: peta digital terintegrasi, citra FLIR, instrumen penerbangan primer, navigasi (TACAN, VOR, ILS, GPS, INS) dan status sistem. Panel pengaturan penerbangan Cockpit Management System (CMS) memungkinkan untuk memfungsikan autopilot, fungsi-fungsi yang akan mengambil pesawat dari penerbangan maju menjadi hover 50 tanpa interaksi pilot selain pemrograman sistem.
Pesawat ini awalnya dirancang untuk memiliki tekanan pada kabin, tapi sayap berputar (untuk penyimpanan pada kapal pengangkut) tidak memungkinkan pembuatan kabin seperti itu. Akibatnya, pilot dan awak pesawat harus menggunakan masker oksigen saat berada di atas 10.000 kaki (3.000 m). Osprey menggunakan sistem On-Board Oxygen Generating System (OBOGS) yang memperkaya udara dengan menyaring oksigen. Nitrogen sisa ini kemudian diteruskan ke sel bahan bakar untuk mengisi gas inert menjadi bahan bakar JP-5.
V-22 Osprey dikembangkan dan dibangun oleh Bell Helicopter Textron dan Boeing Helicopter. Bell yang memproduksi dan mengintegrasikan sayap, nacelles, rotor, sistem drive, permukaan ekor, dan ramp belakang, serta mengintegrasikan mesin Rolls-Royce. Sedangkan Boeing yang memproduksi dan mengintegrasikan pesawat, kokpit, avionik, dan kontrol penerbangan. Pembuatannya dilakukan di beberapa lokasi yaitu Philadelphia, Pennsylvania, dan Amarillo, Texas. Perakitan dan pengiriman terjadi di Amarillo. Tim yang terdiri dari dua pabrikan pesawat ini dikenal sebagai Bell-Boeing.
Pengguna dan Spesifikasi V-22 Osprey
V-22 diproduksi untuk Korps Marinir Amerika Serikat, US Air Force dan Operasi Khusus Angkatan Laut AS. Korps Marinir Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 360 unit MV-22B untuk melakukan serangan tempur dan misi dukungan tempur. Komando Operasi Khusus Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki 50 unit CV-22 yang digunakan untuk kebutuhan penerbangan kecepatan tinggi dalam berbagai misi operasi khusus. US Navy memiliki 48 unit HV-22 untuk kebutuhan beberapa misi dukungan tempur.
Spesifikasi V-22 Osprey :
Negara pembuat | USA |
Fungsi | Pesawat terbang untuk berbagai operasi militer |
Tahun pembuatan | 2006 |
Awak pesawat | 3 orang |
Mesin | 2 Rolls-Royce AE1107C, masing-masing berkekuatan 6.150 shp (4.586 kW) |
Bentang sayap | 25,5 meter |
Panjang pesawat | 17,48 meter |
Diameter rotor | 11,58 meter |
Tinggi pesawat | 5,38 meter |
Berat kosong | 15.032 kg |
Beban maksimal lepas-landas | 23.495 kg |
Berat maksimal | 27.442 kg |
Kecepatan terbang maksimal (Horisontal) | 510 km/jam |
Kecepatan terbang maksimal (Vertikal) | 11,8 meter/detik |
Ketinggian terbang maksimal | 7.925 meter |
Beban maksimal kargo | 8.463 kg |
0 komentar
Write Down Your Responses