Kapal induk Spanyol Principe de Asturias di Samudera Atlantik saat latihan Majectic Eagle 2004 (Foto : US Navy) |
Dari rumor yang beredar baru-baru ini di media Spanyol, Filipina dan beberapa negara Arab telah menyatakan minatnya untuk membeli kapal induk Angkatan Laut Spanyol "Principe de Asturias". Disebutkan, kontrak penjualannya nanti akan mencakup reparasi dan upgrade oleh galangan kapal Spanyol Navantia.
Juga dilaporkan (lavozdigital.es) bahwa Indonesia juga pernah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi kapal induk ini. Namun setelah kunjungan resmi delegasi TNI AL ke pangkalan Angkatan Laut El Ferrol Spanyol untuk memeriksa Principe de Asturias pada akhir Maret lalu, Indonesia dikabarkan memutuskan untuk tidak membeli kapal induk ini. Walau tidak ada tindak lanjut dari Indonesia, pihak Spanyol tetap membuka pintu bagi Indonesia untuk kemungkinan penjualan.
Kapal induk Principe de Asturias secara resmi dinonaktifkan pada Februari 2013, untuk dipisah menjadi bagian-bagian kecil. Namun rencana awal ini berubah setelah Departemen Pertahanan Spanyol dikabarkan menerima permintaan penjualan kapal induk ini dari beberapa negara. Angkatan Laut Spanyol mengatakan sudah ada pembeli potensial (kemungkinan Filipina), namun belum terwujud dalam transaksi penjualan.
Penjualan kapal induk ini menjadi skenario terbaik untuk masa depan kapal ini. Di satu sisi, akan mengalirkan uang ke kas negara dan untuk Angkatan Laut Spanyol, di tengah pemotongan anggaran akibat krisis ekonomi. Namun skenario penjualan ini dinilai masih sangat "jauh".
Principe de Asturias adalah kapal induk buatan galangan kapal Bazan (Navantia) Spanyol. Diluncurkan pada tahun 1982 dan masuk ke jajaran Angkatan Laut Spanyol baru pada tahun 1988. Kapal ini memliki panjang 195,9 meter dan lebar 24,3 meter. Total kapal induk yang memiliki kecepatan 26 knot ini bisa membawa 29 pesawat dan helikopter.
Juga dilaporkan (lavozdigital.es) bahwa Indonesia juga pernah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi kapal induk ini. Namun setelah kunjungan resmi delegasi TNI AL ke pangkalan Angkatan Laut El Ferrol Spanyol untuk memeriksa Principe de Asturias pada akhir Maret lalu, Indonesia dikabarkan memutuskan untuk tidak membeli kapal induk ini. Walau tidak ada tindak lanjut dari Indonesia, pihak Spanyol tetap membuka pintu bagi Indonesia untuk kemungkinan penjualan.
Kapal induk Principe de Asturias secara resmi dinonaktifkan pada Februari 2013, untuk dipisah menjadi bagian-bagian kecil. Namun rencana awal ini berubah setelah Departemen Pertahanan Spanyol dikabarkan menerima permintaan penjualan kapal induk ini dari beberapa negara. Angkatan Laut Spanyol mengatakan sudah ada pembeli potensial (kemungkinan Filipina), namun belum terwujud dalam transaksi penjualan.
Penjualan kapal induk ini menjadi skenario terbaik untuk masa depan kapal ini. Di satu sisi, akan mengalirkan uang ke kas negara dan untuk Angkatan Laut Spanyol, di tengah pemotongan anggaran akibat krisis ekonomi. Namun skenario penjualan ini dinilai masih sangat "jauh".
Principe de Asturias adalah kapal induk buatan galangan kapal Bazan (Navantia) Spanyol. Diluncurkan pada tahun 1982 dan masuk ke jajaran Angkatan Laut Spanyol baru pada tahun 1988. Kapal ini memliki panjang 195,9 meter dan lebar 24,3 meter. Total kapal induk yang memiliki kecepatan 26 knot ini bisa membawa 29 pesawat dan helikopter.
Apa mungkin militer asing akan membeli kapal ini? Tentunya militer asing harus berpikir matang karena kapal induk ini akan membutuhkan biaya upgrade yang tidak sedikit.
0 komentar
Write Down Your Responses