MISTRAL : Rudal Anti Pesawat







 

Di dalam barisan persenjataan TNI AD kita kenal berbagai macam senjata atau rudal anti pesawat yang termasuk dalam Artileri Pertahanan Udara (ARHANUD) seperti QW-3,RBS 70 mk1/mk2, serta Rheinmetall mk20. Seperti tidak mau kalah dengan TNI AD, barisan pertahanan udara yang dimiliki TNI AL diperkuat dengan adanya sosok Rudal anti pesawat jarak pendek yaitu Rudal Mistral.
Mistral dibuat oleh pabrikan MBDA missile systems yang berbasis di Perancis. Rudal ringan ini mulai dirancang sejak tahun 1974, dan baru benar-benar operasional pada tahun 1988 untuk versi pertamanya (S1), dan di tahun 1997 diluncurkan versi keduanya (M2). Meski masuk segmen Manpad yang mobile, Mistral dalam pengoperasiannya harus menggunakan penyangga, serupa dengan rudal RBS-70 TNI AD, ini lantaran bobot 1 unit Mistral yang mencapai 18,7 kg.
Untuk sistem peluncurnya, Mistral menggunakan tiga platform, yaitu :
  • Tetral
    Tetral merupakan platform peluncur yang memiliki 4 unit Mistral, sistemnya dapat bekerja otomatis, dikendalikan secara remote, dan tergolong lowmaintenance. Desain Tetral memang dirancang oleh MBDA untuk dipasang pada jenis kapal perang yang menganut konsep stealth. Dan bisa ditebak, Tetral memang menjadi andalan frigat TNI AL dari kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity) seperti KRI DIPONEGORO 365KRI HASANUDIN 366. Pada tiap frigat SIGMA dilengkapi dua sistem peluncur, masing-masing peluncur memuat empat rudal. Dalam pengoperasiannnya, Tetral dikendalikan dari PIT (pusat informasi tempur).
mistraltetral.jpg
Rudal mistral dengan peluncur tetral pada KRI DIPONEGORA 365
  • Simbad
    Simbad merupakan platform peluncur untuk dua rudal Mistral dan dioperasikan secara manual oleh operator (Manpad). Simbad saat ini dipasang pada frigat TNI-AL kelas Van Speijk seperti KRI KAREL SATSUIT TUBUN 356, Hadirnya Mistral di frigat Van Speijk sebagai pengganti rudal SAM jenis Sea Cat yang usianya sudah lawas.
mistralsimbad.jpg
Mistral dengan peluncur simbad pada KRI KAREL SATSUIT TUBUN 356
  • Sadral
    Sadral pada prinsipnya mirip dengan Tetral, dimana sistem rudal diluncurkan secara remote otomatis dari PIT. Bedanya Sadral mengusung enam peluncur rudal Mistral. Baik Simbad, Tetral dan Sadral, ketiganya dapat cepat untuk diisi ulang dan dapat ditebakkan secara salvo.
Meski tergolong rudal ringan jarak pendek, Mistral bisa melahap multi target, termasuk target yang bermanuver cepat, dalam hal ini seperti pesawat tempur dan helikopter, bahkan Mistral dengan kecepatan luncurnya yang 800 meter per detik bisa melahap target berupa rudal. Dalam rilis yang dikeluarkanMBDA, tingkat success rate Mistral Tetral mencapai 93 persen. Untuk menghajar target, rudal ini dilengkapi kendali berupa canard dan sistem sensor pengarah berupa passive IR (infra red) homing. Sensor passive IR akan bekerja 2 detik setelah peluncuran.

Spesifikasi
  • Panjang : 1,86 meter
  • Diameter : 90 mm
  • Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak high explosive)
  • Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
  • Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
  • Sistem pemandu : infra red
  • Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
  • Mesin : solid rocket motor

, ,

0 komentar

Write Down Your Responses