Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Geerhan Lantara dengan didampingi Irops Itjen TNI Brigjen TNI Robby Win Kadir meninjau Pos Komando Utama (Poskoud) Kogasgab Ambalat 2014 di Gedung Puskodal Koarmatim Ujung Surabaya, Jumat (9/5). Kedatangan Irjen TNI tersebut sebelumnya diterima Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum selaku Panglima Komando Tugas Operasi Gabungan (Pangkogasgab) Ambalat tahun 2014 di Gedung Nala Mako Koarmatim Ujung.
Pada kesempatan tersebut, Pangarmatim menyampaikan paparan kepada Irjen TNI tetang konsep Operasi Gabungan untuk mengamankan perbatasan RI dengan Malaysia disekitar perairan Karang Unarang (Blok Ambalat). Dalam paparannya Pangarmatim mengatakan, bahwa Kogasgab Ambalat ini dibentuk sebgai salah satu wujud pelaksanaan konsep interoperabilitas yang menggabungkan kekutan dua matra atau lebih.
“Kogasgab Ambalat 2014 melibatkan unsur gabungan dari matra laut dan udara. Gabungan kekuatan dua matra ini bertugas melakukan patroli terkoordinasi diwilayah perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan sandi operasi “Garda Wibawa 14,” kata Pangaramatim.
Kogasgab Ambalat 2014, lanjut Pangarmatim, bekerja secara efektif sejak tanggal 7 Mei 2014, tetapi baik unsur kekuatan laut maupun udara sudah menggelar operasi di wilayah tersebut jau-jauh hari sebelumnya, namun belum bersifat operasi bersama. Kogasgab Ambalat 2014 ini, sebagai awal dibentuknya operasi gabungan pengamanan perbatasan laut dan udara sesuai dengan konsep interoperabilitas.
Pangarmatim pada kesempatan itu juga melaporkan, mengingat Kogasgab Ambalat 2014 ini baru pertama kalinya dibentuk, tentunya masih ada beberapa kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi. Usai menyampaikan paparan, Pangarmatim mendampingi Irjen TNI meninjau Pos Komando Utama Kogasgab Ambalat di Gedung Puskodal Koarmatim. Selaku Pangkogasgab Ambalat 2014 Pangarmatim memerintahkan kepada unsur-unsur gelar agar menyampaikan laporan perkembangan situasi dilapangan saat ini kepada Irjen TNI.
Melalui siaran langsung Video Conference (Vicon) dari posisi saat ini, Komandan Tugas Laut (Kogasla) Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia menyampaikan laporan tentang perkembangan situasi perairan perbatasan RI-Malaysia di Blok Ambalat dari kapal markas KRI Surabaya-591. Menurut pantauan dan pengamatan unsur Kogasla sejak Kogasgab Ambalat efektif beroperasi tanggal 07 Mei 2014 hingga saat ini, tidak terjadi pelanggaran batas wilayah oleh kapal perang atau pesawat udara Malaysia.
Selanjutnya Pangkogasgab Ambalat dan irjen TNI menerima laporan perkembangan situasi dari Posko Marinir di Sei Pancang. Dalam laporannya Komandan Satuan Tugas Marinir melaporkan bahwa setiap perkembangan situasi di Kota Tawau malaysia selalu dipantau baik secara visual maupun dengan kamera video.
Semua aktivitas Kota Tawau selalu terekam selama 24 jam penuh melalui kamera CCTV yang diawaki prajurit Marinir. Jarak Kota Tawau dengan Pos Satgas Marinir dilaporkan sekitar empat nautical mile laut dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit. Dalam Video Converence ini, Pangkogasgab Ambalat dan Irjen TNI juga menerima laopran dari Komandan Unsur Tugas Udara (Kogasud) di Kosek Hanudnas II Lanud Hasanuddin, Makassar.
Usai melakukan video Converence, Irjen TNI menyaksikan unsur-unsur KRI yang bersandar di Dermaga Koarmatim dari atas Gedung Puskodal. Peninjauan oleh Irjen TNI bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Kogasgab Ambalat 2014, serta untuk mencari solusi dan pemecahan untuk menyempurnakan konsep operasi gabungan yang melibatkan antar matra. Dengan demikian diharapkan Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan) yang dibentuk selama ini berjalan efektif sesuai konsep interoperabilitas.
Kogasgab Ambalat didukung puluhan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Pesawat Patroli Maritim (Patmar) TNI AL, Satuan Komando Pasukan katak (Satkopaska), Marinir dan Pangkalan yang tergabung dalam Komando Tugas Laut (Kogasla).
Sedangkan Unsur kekuatan udara melibatkan Unsur puluhan pesawat tempur berbagai jenis antara lain SU-2730, F-16, T-50, EMB-314, B-737, C212, C130 B/H, Helikopter SA-330/Nas-332 dan beberapa unsur Satuan Radar (Satrad), serta ratusan personel Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU, yang tergabung dalam Komando Tugas Udara (Kogasud).
Tugas yang diemban Kogasla antara lain melaksanakan operasi pengamanan laut dan patroli udara terbatas. Kogasud bertugas melaksanakan operasi pertahanan udara, operasi lawan udara ofensif dan operasi dukungan udara diwilayah perbatasan Indonesia-Malaysia selama tahun 2014. Wilayah operasi meliputi perairan Karang Unarang (Blok Ambalat) laut Sulawesi.
Kogasgab Ambalat melibatkan Kotama samping yaitu Kodam-VI/Mulawrman serta Kodam VII/Wirabuana. Untuk mendukung operasi Kamtibmas Kogasgab Ambalat didukung oleh Polda Kaltim dan Polda Sulut serta Pemerintah Daerah yang menjadi daerah sasaran operasi.
Hadir dalam peninjauan tersebut Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma adji, serta para Asisten Pangkogab.
Sumber : Koarmatim
0 komentar
Write Down Your Responses