Bulan Desember 2011 Kementrian Pertahanan RI (Kemenhan) mengirimkan tim ke Rusia untuk menjajaki pengadaan kapal selam dan kapal permukaan mengingat ancaman yang makin nyata. Tim yang terdiri dari Kemenhan dan TNI AL mengunjungi Armada Utara Rusia yang salah satunya memilih kapal selam penerus Kiloklav yang telah bergabung sebelumnya. Pilihannya minimal sekelas Astute mengingat Australia akan segera mengganti Collins class dengan kapal selam nuklir. Pilihannya adalah Akula (project 941) dan Borey (Project 955) yang mampu menggotong Rudal Bulava SLBM (Submarine Launched Ballistic Missile) yang merupakan pengembangan dari Rudal Bulava ICBM (Inter Continental Ballistic Missile). Pada saat yang sama Rusia sedang menguji coba rudal balistik antar benua yang diluncurkan dari kapal selam (submarine launched ballistic missile/SLBM) Bulava, Jumat (23/12/2011). Ini adalah uji peluncuran ke-18 yang diumumkan resmi oleh pihak Rusia.
Juru bicara Kementerian Pertahananan Rusia, Kolonel Igor Konashenkov, mengatakan, rudal tersebut diluncurkan dari kapal selam bertenaga nuklir kelas Borey, Yury Dolgoruky, dari Laut Putih, Rusia barat laut, dan berhasil mengenai sasaran di Kura, Semenanjung Kamchatka di tepi Samudera Pasifik, yang berjarak sekitar 6.000 kilometer.
Rudal Bulava (SS-NX30) bisa membawa 10 hulu ledak nuklir yang bisa diprogram untuk mengenai sasaran yang berbeda-beda dan memiliki daya jelajah lebih dari 8.000 kilometer. Rudal balistik dengan roket tiga tingkat ini dirancang khusus untuk ditembakkan dari kapal selam kelas Borey.
Diperkirakan pada Latgab di bulan Maret-April 2014 nanti, ketiganya sudah melengkapi arsenal TNI AL dan yang pasti tidak akan di publish.
source:Militernkri
0 komentar
Write Down Your Responses