Misteri ini menyeruak karena terdorong oleh luapan bahagia sahabat saya yang terlibat dalam project rahasia besutan TNI AL bersama PT Lundin di Banyuwangi. Konon kata yang paling tepat adalah project eksperimen bersama antara Indonesia dengan Swedia..!
Ada yang menggelitik saat nyerempet kisah tragis yang diberitakan media secara luas dan nyata tentang kebakaran yang melanda Klewang beberapa waktu lalu.
Ada yang menggelitik saat nyerempet kisah tragis yang diberitakan media secara luas dan nyata tentang kebakaran yang melanda Klewang beberapa waktu lalu.
Sandiwara ini akan menjadi titik awal bagi terciptanya Klewang impian dikemudian hari..!
Mengapa project Klewang mencuat ke permukaan..?
Sesuatu yang sangat menarik untuk dirangkai latar belakangnya. Jika saya seorang Chef yang ahli dalam membuat berbagai macam steak yang lezat dan menguasai menu Perancis yang hebat, mendapat kabar bahwa di Jawa Timur terdapat jenis sapi atau kambing yang kalau dibakar akan terasa lembut dan beraroma istimewa, salahkah jika kemudian saya berangkat ke sana dan bergabung untuk mengolah dan mencipta menu istimewa dari bahan yang istimewa. Masalahnya, apa yang saya ciptakan ternyata tetap saja merupakan menu Perancis, meskipun bahannya dari Jawa Timur. Akhirnya solusi damai pun diambil, menu Perancis boleh dibuat dan dihidangkan dengan cara Indonesia, kalau perlu disajikan dengan alas daun pisang dan taburan bawang goreng, tetapi Perancis juga berhak untuk membuatnya, tapi tentu dengan cara dia sendiri dan bahan yang kelak akan disupply dari Indonesia. Project deal dan jalan tanpa ada pihak yang dianggap merusak hak cipta.
Mengapa project Klewang mencuat ke permukaan..?
Sesuatu yang sangat menarik untuk dirangkai latar belakangnya. Jika saya seorang Chef yang ahli dalam membuat berbagai macam steak yang lezat dan menguasai menu Perancis yang hebat, mendapat kabar bahwa di Jawa Timur terdapat jenis sapi atau kambing yang kalau dibakar akan terasa lembut dan beraroma istimewa, salahkah jika kemudian saya berangkat ke sana dan bergabung untuk mengolah dan mencipta menu istimewa dari bahan yang istimewa. Masalahnya, apa yang saya ciptakan ternyata tetap saja merupakan menu Perancis, meskipun bahannya dari Jawa Timur. Akhirnya solusi damai pun diambil, menu Perancis boleh dibuat dan dihidangkan dengan cara Indonesia, kalau perlu disajikan dengan alas daun pisang dan taburan bawang goreng, tetapi Perancis juga berhak untuk membuatnya, tapi tentu dengan cara dia sendiri dan bahan yang kelak akan disupply dari Indonesia. Project deal dan jalan tanpa ada pihak yang dianggap merusak hak cipta.
Itulah sebenarnya mengapa Saab datang ditemani pemimpin negaranya. Mereka menginginkan supaya project Klewang, atau code name di Swedianya disebut X3K Project, menjadi sebuah project serius, sebagaimana yang dilakukan oleh Indonesia dan Korea dalam project KFX/IFX. Visinya sangat bagus..! Bersama Swedia, project ini secara jelas diarahkan untuk bersaing dan mengalahkan project serupa dari USA. Maka kompetisi terselubungpun bermula..!
Diperkaya dengan kematangan teknologi yang dimiliki Visby Class, kemampuan Klewang pun terus ditingkatkan. Material special yang konon hanya dimiliki oleh Indonesia pun disemburkan, hasilnya, Klewang sekarang bukan cuma tahan api dan bersifat siluman, melainkan telah menjelma menjadi Ultra(silu)Man..! Hal ini pun secara tersirat diakui oleh team US yang disampaikan melalui Saab di Swedia. Kabar yang paling menggembirakan, US akan menawarkan sebuah project serupa pada Indonesia, untuk item alutsista yang lain..!
Khusus untuk Klewang, Saab telah menyumbangkan teknologinya pada Pindad untuk memproduksi senjata dan sistem senjata yang diboyongnya. Adapun untuk PAL, mereka kebagian teknologi seawave piercing yang selama ini menjadi keunggulan si Visby.
Dengan teknologi yang ada, kelak KCR 63 Klewang yang dibekali 4 unit mesin diesel MAN12 @1800hp, akan mampu menyayat lautan dan menyusup gelombang dengan tenang, damai dan mematikan pada kecepatan hingga lebih dari 40 knots..! Stabilitas Klewang juga dicurigai lebih baik jika dibandingkan produk serupa dari USA. Di lambungnya akan dibenamkan berbagai piranti pembunuh yang mematikan. Selain 8 unit C702 dan 4 torpedo, Klewang juga akan dilengkapi dengan 4 unit Saab RBS-15 Mk3 Advanced Cruise Missile, anti aircraft point defense missile system, Sea Giraffe 1X 3D radars system, Saab CEROS 200 fire control, 40mm Bofors canon, dan lain-lain..!
Ada yang berminat..? Indonesia dan Swedia menyepakati perjanjian untuk membuat standard produk khusus eksport..! Hehehe.
Sedikit Penjelasan Tentang Klewang
Klewang yang didesign sebagai “Stealth” itu harus mampu berlaku sebagai siluman, dan menghilangkan dirinya dari pantauan radar lawan, karena designnya dibuat dengan ditunjang oleh sekurang kurangnya empat sampai lima teori yang dapat mengurangi “radar cross section” sampai sedemikian rupa kecilnya, sehingga tidak sampai tampak dalam monitor radar lawan. Teori tersebut adalah antara lain teori defleksi, absorpsi dan refleksi. Dari sisi perilaku pancaran radar, masih ada lagi teori pancaran yang mengenai benda yang berrongga, serta mengenai bidang bidang yang tegaklurus satu sama lain. Disamping itu, masih ditambah lagi dengan penggunaan material yang dapat menyerap pancaran radar, RAM atau Radar Absorbent Material. Keseluruhan pengetahuan tentang teori penunjang stealth inilah yang kemudian akan dipergunakan untuk berusaha menciptakan suatu lapisan RAM, radar absorbent material, yang bila disaputkan pada badan Klewang ini akan luput dari deteksi oleh radar musuh.
Sebagaimana suara, yang terpantul ketika mengenai suatu bidang penghalang, radar pun memiliki karakteristik perilaku yang sama pula. Bahkan rumus rumus yang berlaku pada perhitungan akustik, berlaku pula dalam perhitungan dengan gelombang elektromagnit yang dipergunakan dalam radar. Perbedaannya hanyalah nilai kecepatan yang dimasukkan kedalam rumus tersebut.
Pantulan energi radar setelah mengenai suatu sasaran yang dideteksinya bersikap bermacam macam, tergantung dari bidang pantul sasarannya. Besarnya pantulan / echo yang terjadi, dapat diukur dalam peralatan pengukur RCS (Radar Cross Section), yang ditera dalam satuan dB (decibell). Pada peralatan pengukur RCS ini dapat terlihat dengan jelas bagian-bagian mana aja dari pesawat yang akan memberikan kontribusi terbesar dalam memantulkan energi radar. Berdasarkan data inilah maka Klewang “stealth” didesign dengan mereduksi bagian bagian tersebut dengan berbagai macam cara.
Diantara teori-teori itu antara lain :
Teori refleksi.
Teori pertama yang menunjang design stealth adalah teori refleksi. Teori ini mengatakan, bahwa suatu pancaran energi radar yang datang kesuatu bidang pantul yang ideal, akan dipantulkan oleh bidang tersebut, dengan sudut pantul yang besarnya akan sama dengan besar sudut datangnya energi.
Pantulan ini akan berbentuk suatu “high side lobe” (pancaran echo utama) yang mencuat panjang, yang akan dikelilingi oleh beberapa low side lobe (pancaran echo sampingan ) yang mencuat dengan intensitas yang rendah. Pada design stealth memutar balik dalil ini dengan berusaha membuat agar energi radar yang datang ke body stealth mereka tidak akan menimbulkan echo, khususnya “high side lobe”, dengan jalan membuat bidang bidang yang ditata pada Body Kapal sehingga tidak ada yang bersifat selaku bidang pantul ideal.
Teori refleksi, double bounce.
Energi radar yang mengenai dua bidang atau lebih yang satu sama lain saling tegak lurus, akan dipantulkan kembali kearah pemancarnya dengan intensitas yang sama kuat dengan saat pancaran tersebut mengenai bidang pantul sasaran. Effect ini disebut juga sebagai “double bounch”, yang dikalangan umum dipergunakan dalam permainan bilyard. Design stealth harus mencegah terjadinya hal ini pada design mereka dengan membuat bahwa tidak ada satupun pasangan bidang pantul yang saling tegak lurus satu sama lain pada body kapal tersebut.
Teori facettierung.
Untuk memanfaatkan sifat energi radar yang terpantul saat mengenai bidang pantul sasaran agar pantulannya porak peranda, tercerai berai sehingga tidak terfokus saat harus kembali kearah antena pemancar, maka design stealth harus juga menggunakan teori facettierung. Teori ini didasarkan atas pengamatan terhadap mata serangga, yang berbentuk facet, yang memungkinkan serangga melihat kesegala arah, tanpa harus memutar bola matanya. Keseluruhan bidang penutup kerangka body stealth dirakit sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk facet tersebut, sehingga energi pancaran radar yang dipancarkan oleh lawan akan terpantul kesegala arah dengan intensitas yang rendah sedemikian rupa sehingga echo tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan oleh lawan guna mengindera mereka.
Teori Pancaran terhadap benda berrongga.
Pancaran radar terhadap suatu benda yang berrongga, akan dibiaskan mengikuti bentuk rongga / tabung sasaran. Sedangkan pancaran radar yang mengenai suatu puncak kerucut, akan dibiaskan melingkari puncak kerucut tersebut. Pancaran radar lawan yang mengenai bagian depan Kapal, akan dibiaskan melingkar sebagai kerucut dengan poros sesuai body kapal. Sedangkan pancaran yang mengenai bagian lain dari body kapal yang berujung tajam, akan tampak menyebar disekitar titik tangkap pancaran.
Teori absorsi.
Dalam teori akustik, terdapat suatu dalil, bahwa bunyi akustik yang datang pada sebidang softboard akan diserap oleh bidang tersebut dan hanya sebagian amat kecil yang dipantulkan. Tingginya kemampuan serap bidang softboard tersebut tergantung atas kesesuaian daya serap softboard terhadap seperempat panjang gelombang akustik yang datang. Makin tepat kesesuainnya maka akan makin banyak energi akustik yang terserap. Teori akustik ini kemudian dimanfaatkan dalam teknologi stealth, dengan membuat suatu material yang memiliki ketebalan 25% dari panjang gelombang radar lawan yang akan diserap. Materialnya sendiri dapat terbuat dari bahan busa Zell Polyurethane, lapisan Dallenbach ataupun Magnet absorber .
Cara kerja RAM sesuai skema pancaran energi radar yang datang akan mengenai bidang pantul pada Kapal Perang Atas Air yang dilapisi RAM. Seketika itu juga pancaran ini akan dipantulkan kearah asalnya. Pada sisi yang lain sebagian pancaran akan masuk kedalam RAM dan mengenai base plate Pancaran ini akan dipantulkan oleh base plate dalam suatu phase yang berbeda 50% dari phase pantulan oleh RAM. Beda phase yang terjadi ini akan saling menetralisir kekuatan / intensitas pantulan / echo kembali keantena penerima, sehingga echo yang diterima oleh antenna penerima tidak akan dapat dianalisa baik oleh monitor.
Welcome Klewang hehehe….
Sebagaimana suara, yang terpantul ketika mengenai suatu bidang penghalang, radar pun memiliki karakteristik perilaku yang sama pula. Bahkan rumus rumus yang berlaku pada perhitungan akustik, berlaku pula dalam perhitungan dengan gelombang elektromagnit yang dipergunakan dalam radar. Perbedaannya hanyalah nilai kecepatan yang dimasukkan kedalam rumus tersebut.
Pantulan energi radar setelah mengenai suatu sasaran yang dideteksinya bersikap bermacam macam, tergantung dari bidang pantul sasarannya. Besarnya pantulan / echo yang terjadi, dapat diukur dalam peralatan pengukur RCS (Radar Cross Section), yang ditera dalam satuan dB (decibell). Pada peralatan pengukur RCS ini dapat terlihat dengan jelas bagian-bagian mana aja dari pesawat yang akan memberikan kontribusi terbesar dalam memantulkan energi radar. Berdasarkan data inilah maka Klewang “stealth” didesign dengan mereduksi bagian bagian tersebut dengan berbagai macam cara.
Diantara teori-teori itu antara lain :
Teori refleksi.
Teori pertama yang menunjang design stealth adalah teori refleksi. Teori ini mengatakan, bahwa suatu pancaran energi radar yang datang kesuatu bidang pantul yang ideal, akan dipantulkan oleh bidang tersebut, dengan sudut pantul yang besarnya akan sama dengan besar sudut datangnya energi.
Pantulan ini akan berbentuk suatu “high side lobe” (pancaran echo utama) yang mencuat panjang, yang akan dikelilingi oleh beberapa low side lobe (pancaran echo sampingan ) yang mencuat dengan intensitas yang rendah. Pada design stealth memutar balik dalil ini dengan berusaha membuat agar energi radar yang datang ke body stealth mereka tidak akan menimbulkan echo, khususnya “high side lobe”, dengan jalan membuat bidang bidang yang ditata pada Body Kapal sehingga tidak ada yang bersifat selaku bidang pantul ideal.
Teori refleksi, double bounce.
Energi radar yang mengenai dua bidang atau lebih yang satu sama lain saling tegak lurus, akan dipantulkan kembali kearah pemancarnya dengan intensitas yang sama kuat dengan saat pancaran tersebut mengenai bidang pantul sasaran. Effect ini disebut juga sebagai “double bounch”, yang dikalangan umum dipergunakan dalam permainan bilyard. Design stealth harus mencegah terjadinya hal ini pada design mereka dengan membuat bahwa tidak ada satupun pasangan bidang pantul yang saling tegak lurus satu sama lain pada body kapal tersebut.
Teori facettierung.
Untuk memanfaatkan sifat energi radar yang terpantul saat mengenai bidang pantul sasaran agar pantulannya porak peranda, tercerai berai sehingga tidak terfokus saat harus kembali kearah antena pemancar, maka design stealth harus juga menggunakan teori facettierung. Teori ini didasarkan atas pengamatan terhadap mata serangga, yang berbentuk facet, yang memungkinkan serangga melihat kesegala arah, tanpa harus memutar bola matanya. Keseluruhan bidang penutup kerangka body stealth dirakit sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk facet tersebut, sehingga energi pancaran radar yang dipancarkan oleh lawan akan terpantul kesegala arah dengan intensitas yang rendah sedemikian rupa sehingga echo tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan oleh lawan guna mengindera mereka.
Teori Pancaran terhadap benda berrongga.
Pancaran radar terhadap suatu benda yang berrongga, akan dibiaskan mengikuti bentuk rongga / tabung sasaran. Sedangkan pancaran radar yang mengenai suatu puncak kerucut, akan dibiaskan melingkari puncak kerucut tersebut. Pancaran radar lawan yang mengenai bagian depan Kapal, akan dibiaskan melingkar sebagai kerucut dengan poros sesuai body kapal. Sedangkan pancaran yang mengenai bagian lain dari body kapal yang berujung tajam, akan tampak menyebar disekitar titik tangkap pancaran.
Teori absorsi.
Dalam teori akustik, terdapat suatu dalil, bahwa bunyi akustik yang datang pada sebidang softboard akan diserap oleh bidang tersebut dan hanya sebagian amat kecil yang dipantulkan. Tingginya kemampuan serap bidang softboard tersebut tergantung atas kesesuaian daya serap softboard terhadap seperempat panjang gelombang akustik yang datang. Makin tepat kesesuainnya maka akan makin banyak energi akustik yang terserap. Teori akustik ini kemudian dimanfaatkan dalam teknologi stealth, dengan membuat suatu material yang memiliki ketebalan 25% dari panjang gelombang radar lawan yang akan diserap. Materialnya sendiri dapat terbuat dari bahan busa Zell Polyurethane, lapisan Dallenbach ataupun Magnet absorber .
Cara kerja RAM sesuai skema pancaran energi radar yang datang akan mengenai bidang pantul pada Kapal Perang Atas Air yang dilapisi RAM. Seketika itu juga pancaran ini akan dipantulkan kearah asalnya. Pada sisi yang lain sebagian pancaran akan masuk kedalam RAM dan mengenai base plate Pancaran ini akan dipantulkan oleh base plate dalam suatu phase yang berbeda 50% dari phase pantulan oleh RAM. Beda phase yang terjadi ini akan saling menetralisir kekuatan / intensitas pantulan / echo kembali keantena penerima, sehingga echo yang diterima oleh antenna penerima tidak akan dapat dianalisa baik oleh monitor.
Welcome Klewang hehehe….
By : Bapak Yayan@Indocuisine Dan Bapak Pocong Syereem
Source: patriotgaruda
0 komentar
Write Down Your Responses