Ilmuwan Cilik Indonesia Ini Ciptakan Robot Pengangkut Sampah
Ilustrasi robot
Jakarta - Murid Sekolah Dasar (SD) Anugerah Pekerti Surabaya Lucan Felicianomenciptakan robot pengangkut sampah. Karyanya tersebut dipamerkan dalam kompetisi robot Energizer Indo Robo Masters Cup yang diselenggarakan di Jakarta.
"Robot ini bertugas mengangkut sampah dari keranjang ke mobil pengangkut," ujar murid kelas 6 itu yang terinspirasi dari kesulitan petugas kebersihan mengangkut sampah, Sabtu (8/11/2014). "Saya terpikir untuk membuat robot itu."
Lucan mengaku tak membutuhkan waktu lama untuk membuat robot tersebut, hanya butuh waktu 3 pekan.
"Bahan yang digunakan dari bahan yang tidak terpakai," kata Lucan yang berharap robot itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Belajar robot dari sekolah, ada ekstrakurikulernya."
Kompetisi robot diikuti 1.000 siswa dari sejumlah sekolah di Tanah Air. Siswa menciptakan robot sesuai dengan tema yang diusung serta beradu keahlian.
Terdapat 11 kategori permainan yang dipertandingkan dalam kompetisi tersebut. Tema yang diusung pada 2014 yakni Save the Earth yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Para peserta dituntut untuk membuat robot yang bermanfaat untuk bumi dan lingkungan.
Kepala divisi komersial Energizer Indonesia, Muhammad Imaduddin, mengatakan pihaknya berupaya untuk menyebarkan energi positif kepada masyarakat melalui kegiatan itu.
"Kegiatan ini sudah memasuki tahun ke-6. Tahun ini kami menggandeng ITLE dalam memberikan pelatihan robotik kepada siswa," jelas Imaduddin.
Direktur lembaga edukasi robot ITLE, Christin Charlotte, mengatakan pihaknya berkeliling ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kecintaan masyarakat pada robot.
"Sasaran yang mudah tentu sekolah, karena lebih mudah menanamkan kecintaan akan robot pada anak, dibandingkan orang dewasa," jelas Christin. Meski demikian ia juga mempersilahkan orang dewasa untuk mendalami robotik.
Christin mengatakan lembaganya juga meminjamkan robot ketika memberi pelatihan. "Semuanya gratis," ujarnya. (Ant/Ein)
"Robot ini bertugas mengangkut sampah dari keranjang ke mobil pengangkut," ujar murid kelas 6 itu yang terinspirasi dari kesulitan petugas kebersihan mengangkut sampah, Sabtu (8/11/2014). "Saya terpikir untuk membuat robot itu."
Lucan mengaku tak membutuhkan waktu lama untuk membuat robot tersebut, hanya butuh waktu 3 pekan.
"Bahan yang digunakan dari bahan yang tidak terpakai," kata Lucan yang berharap robot itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Belajar robot dari sekolah, ada ekstrakurikulernya."
Kompetisi robot diikuti 1.000 siswa dari sejumlah sekolah di Tanah Air. Siswa menciptakan robot sesuai dengan tema yang diusung serta beradu keahlian.
Terdapat 11 kategori permainan yang dipertandingkan dalam kompetisi tersebut. Tema yang diusung pada 2014 yakni Save the Earth yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Para peserta dituntut untuk membuat robot yang bermanfaat untuk bumi dan lingkungan.
Kepala divisi komersial Energizer Indonesia, Muhammad Imaduddin, mengatakan pihaknya berupaya untuk menyebarkan energi positif kepada masyarakat melalui kegiatan itu.
"Kegiatan ini sudah memasuki tahun ke-6. Tahun ini kami menggandeng ITLE dalam memberikan pelatihan robotik kepada siswa," jelas Imaduddin.
Direktur lembaga edukasi robot ITLE, Christin Charlotte, mengatakan pihaknya berkeliling ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kecintaan masyarakat pada robot.
"Sasaran yang mudah tentu sekolah, karena lebih mudah menanamkan kecintaan akan robot pada anak, dibandingkan orang dewasa," jelas Christin. Meski demikian ia juga mempersilahkan orang dewasa untuk mendalami robotik.
Christin mengatakan lembaganya juga meminjamkan robot ketika memberi pelatihan. "Semuanya gratis," ujarnya. (Ant/Ein)
source: liputan6
0 komentar
Write Down Your Responses