Memanfaatkan Energi yang Tersimpan Dalam Arus tenang Sungai dan Laut dengan VIVACE



Arus laut dan sungai yang mempunyai kecepatan rendah sangat banyak terdapat di berbagai belahan dunia. Meski hanya mempunyai kecepatan di bawah 6 km/jam atau sekitar 2 m/detik, energi yang tersimpan di dalamnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Sementara turbin dan kincir air konvensional yang ada saat ini membutuhkan rata-rata 3-4 m/detik.

Para ahli di University of Michigan telah membuat mesin yang bekerja menyerupai ikan dengan mengubah getaran merusak yang ada dalam aliran menjadi energi yang terbarukan.
Mesin yang dinamakan VIVACE, dikenal sebagai perangkat pertama yang bisa mengambil energi dari sebagian besar arus air laut dan sungai di seluruh dunia, saat ini sudah bisa dilihat paparan detilnya pada Journal of Offshore Mechanics and Arctic Engineering.

VIVACE, yang merupakan kependekan dari Vortex Induced Vibrations for Aquatic Clean Energy, menerapkan prinsip hidrokinetik yang mengandalkan pada ”vortex induced vibrations”, suatu getaran akibat dari adanya pusaran-pusaran dalam suatu fluida, seperti air atau udara.

Pada setiap obyek yang berada di arus fluida, akan timbul semacam pusaran-pusaran, bisa dikatakan turbulensi yang berada di bagian depan dan belakang obyek tersebut. Getaran-getaran yang terjadi pada pusaran-pusaran arus tersebut seringkali menyebabkan kerusakan pada anjungan minyak, dermaga dan bangunan-bangunan yang ada di pantai.

”Selama lebih dari 25 tahun, para ahli berusaha untuk menekan dan mengurangi getaran-getaran yang terjadi. Tetapi, kini sebaliknya di University of Michigan, kami melakukan sebaliknya. Kami berusaha untuk mengambil energi yang ditimbulkannya,” ujar Michael Bernitsas, professor di Teknik Kelautan dan Arsitek Perkapalan di universitas tersebut.

Ikan sudah dikenal lama mempunyai teknologi untuk memanfaatkan pusaran-pusaran menjadi energi tambahan untuk berenang dengan cepat. Bentuk tubuhnya yang streamline, didesain khusus untuk mengatasi masalah pusaran air yang terjadi dan menumpangkan dirinya pada getaran-getaran yang ditimbulkan oleh ikan-ikan lainnya ketika berenang dalam kelompok.
Prototip yang saat ini dimiliki University of Michigan memang tidak menyerupai bentuk ikan, tetapi di masa mendatang prototipnya akan mengadopsi semua teknologi yang dimiliki ikan, mulai dari bentuk ekor hingga kepala yang ada padanya.

Menurut Bernitsas, hanya dengan menggunakan VIVACE berukuran sepanjang trek untuk jogging dan setinggi rumah dua lantai, sudah cukup untuk melistrik 100.000 rumah. Dan berdasar studi terakhir para peneliti tersebut untuk masalah kelayakannya, Bernitsas mengatakan besaran harga listrik yang dihasilkan akan berkisar 5,5 sen dolar per kWh. Listrik dari energi angin saat ini berharga 6,9 sen dolar per kWh, sedangkan listrik dari energi matahari berharga antara 16 hingga 48 sen dolar per kWh tergantung lokasi, sedangkan listrik dari nuklir berharga 4,6 sen dolar per kWh.
Saat ini VIVACE dikembangkan secara komersial oleh Vortex Hydro Company, perusahaan yang dibuat oleh Michael Bernitsas.

Sumber : Energy News.com

, ,

0 komentar

Write Down Your Responses