Main Battle Tank Leopard TNI AD yang dibeli dari Jerman 153 Unit beberapa waktu yang lalu. MBT ini adalah jenis tank berat dengan bobot 63 ton. Bandingkan dengan Tank Scorpion milik TNI AD buatan Inggris yang hanya 8 Ton atau Tank Amfibi BMF-3F milik TNI AL buatan Rusia seberat 18,7 Ton. PT Pindad akan membuat sendiri Tank Medium seberat 20-30 Ton. Tank kelas medium ini akan melengkapi jenis tank ringan dan tank berat serta beberapa jenis Tank lain seperti Tank Amfibi yang sudah ada sebelumnya. |
VIVAnews - PT Pindad (Persero) telah memproduksi tiga jenis peralatan dan perlengkapan perang, yakni senjata, amunisi, dan kendaraan khusus. Untuk kendaraan khusus ini, PT Pindad akan memulai tahapan memproduksi tank medium.
Tank medium dengan bobot sekitar 20 ton itu ditargetkan pada 2014 sudah jadi bentuk dasarnya. Ia menjadi salah satu target pengembangan produksi PT Pindad.
"Ini merupakan produk baru bagi Pindad. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," kata Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.
Iwan menuturkan pengembangan dilakukan tanpa ada proses kerjasama maupun ahli teknologi atau transfer of technology(ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri. Menurutnya, ini murni pengembangan PT Pindad sendiri.
Tank ringan Scorpion TNI AD. |
MBT Leopard 4A2 Revolution terlihat gagah. Teknisi memeriksa Main Battle Tank (MBT) Leopard yang akan di beli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman saat persiapan Indo Defence Expo dan Forum 2012 di Kemayoran, Jakarta, (06/11). TEMPO/Dasril Roszandi. |
Leopard handal dalam medan apapun. Ada 100 buah jenis Revolution 4A2 seberat 63 Ton dan 50 buah Jenis Marder seberat 33 Ton serta 2 buah Tank Pendukung akan memperkuat Angkatan Bersenjata Indonesia. Meski tidak akan meniru, namun Tank ini boleh jadi menjadi inspirasi PT PINDAD untuk membuat Tank Medium tahun depan.
|
Marder 1A5 yang dipensiunkan |
Hasil retrofit Marder Jerman yang pensiun. Mesin diganti dengan daya lebih besar, sitem kendali diganti dengan digitalized, dan persenjataan dimutakhirkan serta diperbesar kemampuanya. |
APC Tank Marder (Upgrade) |
Marder Retrofit Canon 105 mm |
Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, sejauh ini juga belum jelas mengenai alih teknologinya. Bahkan, dalam pengembangan tank, Pindad juga tidak akan meniru tank ini.
Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady menambahkan, tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI.
"Kami tidak meniru dari mana-mana. Kami desain menyesuaikan dengan requirement(kebutuhan) kavaleri TNI," ucap dia.
Sejauh ini tahapan yang dilalui sudah sampai pada pembuatan desain, yang dirancang dengan melibatkan Kavaleri TNI AD.
Sejauh ini proses alih teknologi hanya menyangkut panser Cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu, 11 di antaranya dirakit oleh PT Pindad.
Soal Marder, Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk proses alih teknologinya. "Itu kan satu paket dengan Leopard. Kami belum tahu perjanjiannya seperti apa," ucapnya.
Tank Amfibi Plavayushchiy Tank-76 (PT-76) milik TNI AL buatan Rusia. |
Seorang Marinir TNI AL tengah beroperasi dengan Tank PT-76 |
Indonesia memiliki berbagai jenis Tank Amfibi termasuk 37 buah Tank BMP-3F yang dibeli tahun 2010 lalu dari Rusia. |
Prototipe Itu sudah cocok
Komisi I DPR sudah melihat prototipe tank tipe medium yang dipesan Presiden SBY kepada PT Pindad. Tank tipe medium buatan PT Pindad tersebut dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan penguatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan TNI.
"Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan. Sudah dikunjungi oleh Komisi I. Hasilnya cocok, kenapa tidak dikembangkan. Produk anak bangsa murah dan cocok. Tinggal sekarang bilang Oke, buat yang banyak," papar Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/1/2012).
Oleh karena itu, pensiunan mayor jenderal TNI ini mendesak agar rencana pembelian 100 unit tank Leoprad bekas dari Belanda dibatalkan.
Sejumlah personel Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Marinir Korea Selatanberada di dekat kendaraan tempur tank amfibi yang dihibahkan Pemerintah Korsel kepada Pemerintah Indonesia setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/12). Pemerintah Korsel menghibahkan tank amfibi LVT-7A1 sebanyak 10 unit bersama suku cadangnya. (photo : Antara) |
Politikus PDIP ini menambahkan, Presiden SBY menginginkan agar tank yang diproduksi Pindad beroreantasi pada perang modern. Selain itu, keperluan alutsista tidak semata untuk perang tapi perdamaian dan bencana alam.
"Kebutuhan alutista darat, laut, udara harus terintegrasi jangan rekanan oriented tapi users oriented, itu petunjuk Presiden SBY," jelasnya.
Komisi I akan menanyakan hal ini ke Panglima TNI. Apalagi, TNI sudah mengundang Komisi I untuk mengunjungi Belanda dan melihat tank-tank tersebut. "Harusnya mereka menjelaskan. Harusnya mereka minta waktu. Tapi minggu depan kita akan bicara dengan panglima TNI," katanya.
Pindad akan melakukan pemotongan pertama baja tank medium beberapa bulan lagi. Semoga saja disainnya merujuk ke IFV Marder Jerman, sehingga terwujud apa yang dikatakan, hull menyerupai Merkava dan turet mengikuti Abrams. Tank itu pasti laris manis di Asean dan membanggakan.
0 komentar
Write Down Your Responses