Teknologi GE ubah kayu jadi tenaga listrik
Jakarta (ANTARA News) - Produsen teknologi ternama AS General Electric (GE) menggandeng Perusahaan Listrik Negara untuk mengembangkan program energi terbarukanIntegrated Biomass Gasification di Sumba, Nusa Tenggara Timur,
"Teknologi ini dapat mengubah serpihan kayu menjadi daya listrik sebesar 1 megawatt yang dapat menerangi 1.000 rumah," kata Presiden Direktur General Electric Indonesia Setio Soemartono kepada ANTARA News pada Rabu (20/3).
Setio mengatakan proyek ini merupakan proyek percontohan dan baru selesai 50 persen sejak dibangun tahun lalu, dan direncanakan selesai pada pertengahan tahun ini.
Energi listrik yang dihasilkan dapat membantu rumah-rumah atau perusahaan unit kecil menengah di Sumba.
Teknologi GE yang dikembangkan oleh GE Global Research Center terbukti dapat mengolah gas sintetis dari bahan baku biomassa menjadi tenaga listrik.
Prosesnya, teknologi itu akan menggasifikasi biomassa padat pada pohon untuk menghasilkan gas metan melalui pembakaran suhu tinggi tanpa oksigen.
Kemudian gas metan itu akan dikumpulkan untuk memutar mesin turbin GE yang akan menghasilkan energi listrik.
"Kayunya menggunakan pohon lamtoro gung atau akasia yang memiliki kambium kuat tapi mudah tumbuh kembali," katanya.
Proyek itu dapat menjadi percontohan pembangkit tenaga listrik di Sumba dan pulau-pulau lainnya dengan menggunakan serpih kayu sebagai bahan bakar.
Pemanfaatan biomassa sebagai energi menggantikan bahan bakar fosil dapat mengatasi emisi gas rumah kaca sekaligus mendukung target pemerintah mengurangi emisi karbon sebesar 26 persen pada 2020.
"Teknologi ini dapat mengubah serpihan kayu menjadi daya listrik sebesar 1 megawatt yang dapat menerangi 1.000 rumah," kata Presiden Direktur General Electric Indonesia Setio Soemartono kepada ANTARA News pada Rabu (20/3).
Setio mengatakan proyek ini merupakan proyek percontohan dan baru selesai 50 persen sejak dibangun tahun lalu, dan direncanakan selesai pada pertengahan tahun ini.
Energi listrik yang dihasilkan dapat membantu rumah-rumah atau perusahaan unit kecil menengah di Sumba.
Teknologi GE yang dikembangkan oleh GE Global Research Center terbukti dapat mengolah gas sintetis dari bahan baku biomassa menjadi tenaga listrik.
Prosesnya, teknologi itu akan menggasifikasi biomassa padat pada pohon untuk menghasilkan gas metan melalui pembakaran suhu tinggi tanpa oksigen.
Kemudian gas metan itu akan dikumpulkan untuk memutar mesin turbin GE yang akan menghasilkan energi listrik.
"Kayunya menggunakan pohon lamtoro gung atau akasia yang memiliki kambium kuat tapi mudah tumbuh kembali," katanya.
Proyek itu dapat menjadi percontohan pembangkit tenaga listrik di Sumba dan pulau-pulau lainnya dengan menggunakan serpih kayu sebagai bahan bakar.
Pemanfaatan biomassa sebagai energi menggantikan bahan bakar fosil dapat mengatasi emisi gas rumah kaca sekaligus mendukung target pemerintah mengurangi emisi karbon sebesar 26 persen pada 2020.
0 komentar
Write Down Your Responses