4 Unit Super Tucano Kembali Tiba Indonesia Agustus 2013
30 Juni 2013, Malang: Untuk merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan alutsista yang baru maupun yang mengalami pergantian pada saat alutsista tiba dan diserahkan, perlu memikirkan pemeliharaan. Baik itu dari segi pembinaan personel maupun dari segi pembinaan materiel. Demikian penjelasan Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, saat meninjau Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh, Jum’at, (28/6).
Oleh karena itu dalam skema anggaran 2014 untuk merencanakan 2015 hal-hal yang berkaitan dengan alutsista TNI AU yang baru maupun yang mengalami pergantian itu sudah masuk di dalam kerangka perencanaan anggaran. hal ini perlu menjadi pemikiran karena di dalam perencanaan ada hal yang menjadi bagian perlu dipersiapkan dari sekarang dan koordinasi yang tepat agar tidak terjadi gab dari kesiapan kita.
Lanjut Wamenha, intinya bahwa optimalisasi dan modernisasi ini harus diikuti dengan pembinaan pemeliharaan baik personil maupun perawatan materiel, ini adalah esensi yang perlu menjadi perhatian kita sehingga tidak seperti kembang api sudah mengadakan kemudian kuncup lagi tidak bisa memelihara alutsista yang ada.
Dijelaskan Wamenhan, secara bertahap pesawat Super Tucano akan digenapkan sebanyak 16 unit . Saat ini sudah ada 4 pesawat Super Tucano selanjutnya Bulan Agustus mendatang akan dikirim kembali 4 unit Super Tucano, 8 unit berikutnya akan dikirim tahun 2014 dan diperkirakan terakhir bulan September 2014 Skadron Udara 21 sudah memiliki 16 unit pesawat Super Tucano.
Untuk memenuhi tugas yang dibebankan bagi pesawat Super Tucano kedepan akan diupayakan sistem perawatan personil yang meliputi penerbang dan crew pesawat, hal tersebut disampaikan Wamenhan dihadapan para penerbang dan crew Skadron Udara 21 yang disaksikan langsung oleh Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI F.H.B. Sulistyo, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Gutomo, S. IP beserta para pejabat lainnya.
Wamenhan mengatakan, bahwa alutsista yang diawaki para penerbang bernilai miliaran rupiah, sedangkan tanggung jawab untuk pelaksanaan tugas para penerbang dan crew sangat berat dan berisiko tinggi, dengan alasan tersebut maka perawatan personil perlu dibenahi ulang, sehingga kedepan TNI AU benar-benar dapat melaksanakan tugas yang diemban secara maksimal.
Sumber: Lanud Abdulrahman Saleh
0 komentar
Write Down Your Responses