Teknologi Alutsista Militer Indonesia: MBT VICKERS MK-4

MBT VICKERS MK-4

Vickers MK 4,dikembangkan pertama kali pada tahun 1970-an oleh perusahaan pribadi.Tank ini juga disebut sebagai Valiant.sebuah prototype rampung pada tahun 1979 yang kemudian diikuti dengan barisan tank untuk ekspor dengan tujuan pelanggan asing yang tidak mampu membeli MBT yang lebih mahal.dan ini serupa dengan AMX-32 Perancis dan OF-40 Italia pada periode yang sama.namun kemudian beberapa masalah desain muncul dan produksipun dihentikan.MBT Valiant tidak menerima pesanan produksi.

Pada tahun 1976 Inggris mengembangkan armor chobham baru.ini adalah armor baja komposit yang terdiri dari keramik,baja dan alumunium.dengan demikian beratnya akan berkurang namun perlindungan yang lebih tinggi.Vikers berusaha mengambil keuntungan dari teknologi baru dan mengembangkan MK-4 engan alumunium armor lambung guna menghemat berat badan dan meningkatkan mobilitas,jadi Valiant menjadi relative ringan.turet terbuat dari baja.add-on armor dapat ditambahkan ke bagian lambung dan turret.

Perlu disebutkan bahwa semua tank ekspor Vikers memiliki perlindungan rendah jika dibandingkan dengan tank yang dioperasikan Angkatan Darat Inggris lainnya.

Vikers MK-4 dilengkapi dengan turret universal yang dapat dilengkapi dengan berbagai senjata tank.untuk pelanggan ekspor ditawarkan dengan tiga pilihan senjata,senjata rifled L11A5 120 mm,Smoothbore gun L44 120 mm Rheinmetal Jerman,Smoothbpre gun 120 mm GIAT CN-120 F1 Perancis.semua senjata ini mengguanakan system load secara manual.Pada prototype dipersenjatai dengan Rifled L11A5 pistol yang sama digunakan pada Chalengger 1.dan prototype MBT MK-7 juga menggunakan turret yang mirip dengan turret universal.

Valiant dilengkapi dengan system pengendali tembak digital Marconi Centaur.Kedua system ini masih revolusioner pada waktu itu.

Tank dioperasikan oleh 4 orang awak termasuk komando,penembak,pengemudi,dan loader.

Valiant didukung oleh mesin diesel turbocharged Rolls Royce CV 12TCA dengan kekuatan 915 hp.

Tank ini memiliki masalah dengan mobilitas lintas medan pada lambung alumuniumnya.Pemasaranpun dihentikan,namun pembangunan turret masih terus dilakukan dengan pengembangan lebih lanjut dari Vikers MK-4 menjadi Vikers MK-7 .MK-7 menggunakan turret yang sama yng disandingkan dengan sasis Leopard.MK-7 diusulkan sebagai pengganti Chalengger 1.namun tidak diterima untuk layanan Angkatan Darat Inggris dan jug pelanggan ekspor.