Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah Amerika sudah setuju soal rencana pemerintah membeli helikopter tempur Apache. "Pemernitah Amerika sudah siap, Kongres (AS) sudah setuju, tapi kan ktia harus bicara dengan mereka mengenai harganya," kata dia di Bandung, Sabtu, 13 Juli 2013.
Menurut Purnomo mengatakan, harga yang disodorkan cukup mahal. "Kita ingin dengan uang yang sama, kita dapat beli lebih banyak," kata dia. "Namanya pembeli, kita ingin bargain dulu dengan mereka."
Dia mencontohkan pengalaman saat membeli Main Batle Tank. Awalnya dengan anggaran yang ada hanya diperhitungkan membeli 40 unit, tapi dengan uang yang sama bisa membeli 100 lebih unit Main Batle Tank, Leopard, dan 50 unit Medium Batle Tank, Marder.
Purnomo menolak menyebutkan anggaran yang dipersiapkan untuk pembelian helikopter tempur Apache itu. "Itu masih di bahas karena bukan di APBN sekarang, tapi di APBN 2014," kata dia.
Menurut dia, pihaknya menginginkan Indonesia bisa membeli helikopter tempur itu hingga bisa membentuk 1 skuadron. "Kita ingin punya 1 skuadron, karena penting utuk menjaga perbatasan," kata Purnomo.
Ditanya soal penempatan tank Leopard yang sebagian masih dalam proses pengiriman, Purnomo mengaku, soal itu belum diputuskan. "Kita masih mejmbahas, tepatnya nanti ditempatkan di mana," kata dia.
Termasuk rencananya menempatkan di perbatasan, Purnomo mengaku soal itu belum diputuskan. "Kita masih bahas untuk itu," kata dia.
Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Dicky Wainal Usman mengatakan, pihaknya berharap, pemerintah bisa menempatkan 1 unit helikopter tempur di pangkalan yang tengah disiapkan di wilayah Berau, Kalimantan Timur. "Kalau jadi, Apache di situ," kata dia.
Dicky beralasan, pangkalan udara milik TNI yang tengah dipersiapkan di Berau itu strategis untuk menjangkau semua wilayah perbatasan karena persis berada di tengahnya. Pangkalan itu diperkirakan rampung 2015 nanti.
Menurut Purnomo mengatakan, harga yang disodorkan cukup mahal. "Kita ingin dengan uang yang sama, kita dapat beli lebih banyak," kata dia. "Namanya pembeli, kita ingin bargain dulu dengan mereka."
Dia mencontohkan pengalaman saat membeli Main Batle Tank. Awalnya dengan anggaran yang ada hanya diperhitungkan membeli 40 unit, tapi dengan uang yang sama bisa membeli 100 lebih unit Main Batle Tank, Leopard, dan 50 unit Medium Batle Tank, Marder.
Purnomo menolak menyebutkan anggaran yang dipersiapkan untuk pembelian helikopter tempur Apache itu. "Itu masih di bahas karena bukan di APBN sekarang, tapi di APBN 2014," kata dia.
Menurut dia, pihaknya menginginkan Indonesia bisa membeli helikopter tempur itu hingga bisa membentuk 1 skuadron. "Kita ingin punya 1 skuadron, karena penting utuk menjaga perbatasan," kata Purnomo.
Ditanya soal penempatan tank Leopard yang sebagian masih dalam proses pengiriman, Purnomo mengaku, soal itu belum diputuskan. "Kita masih mejmbahas, tepatnya nanti ditempatkan di mana," kata dia.
Termasuk rencananya menempatkan di perbatasan, Purnomo mengaku soal itu belum diputuskan. "Kita masih bahas untuk itu," kata dia.
Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Dicky Wainal Usman mengatakan, pihaknya berharap, pemerintah bisa menempatkan 1 unit helikopter tempur di pangkalan yang tengah disiapkan di wilayah Berau, Kalimantan Timur. "Kalau jadi, Apache di situ," kata dia.
Dicky beralasan, pangkalan udara milik TNI yang tengah dipersiapkan di Berau itu strategis untuk menjangkau semua wilayah perbatasan karena persis berada di tengahnya. Pangkalan itu diperkirakan rampung 2015 nanti.
Harga Helikopter Apache Masih Dalam Negosiasi
Pemerintah berharap satu skuadron helikopter Apache bisa memperkuat jajaran pertahanan negara. Rencana itu sangat berpeluang terealisasi hanya saja pemerintah berharap harganya bersahabat.
Hal tersebut dikatakan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai menerima hibah satu unit Helikopter Bell-412 EP dari Pemprov Kaltim ke Kemenhan RI di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Sabtu (13/7).
Menurut dia, sinyal positif sudah ditunjukan Pemerintah Amerika Serikat terhadap rencana pembelian heli tempur kelas berat itu. Pihaknya tinggal memantapkan proses selanjutnya sehingga Apache bisa benar-benar memperkuat pertahanan.
"Pemerintah AS sudah siap, termasuk Kongres juga sudah setuju, tapi kan dari kitanya bicara dengan mereka mengenai harganya karena cukup mahal. Kita ingin uang yang sama namun bisa dapat banyak," katanya.
Purnomo mencontohkan pembelian main battle tank, Leopard. Dari rencana semula membeli 40 unit MBT menjadi 150 unit yang terdiri dari 100 MBT berikut 50 tank kelas medium Marder.
Berapa anggaran yang sudah disiapkan, mantan Menteri ESDM mengaku belum bisa memberikan angka pastinya. Selain masih melakukan pembahasan harga, Kemenhan baru mengambil anggarannya dari APBN 2014. "Yang jelas kita ingin lebih," katanya.
Satu yang pasti, Kemenhan sudah memastikan penempatan heli tempur tersebut. Kehadiran alutsista canggih itu akan memberikan efek detterent. "Heli Apache penting untuk menjaga daerah perbatasan," jelas Purnomo.
Sumber : Tempo
0 komentar
Write Down Your Responses