Teknologi Alutsista Militer Indonesia
  • HOME
  • Berita Terbaru
  • Technology
  • Komputer
  • Artileri
  • Ranpur
  • Pesawat
  • Kapal
  • Science
  • Image
  • Info Militer

waduk_jatiluhurPembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.  Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.  Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
pembangkit listrik tenaga airGenerator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
turbin airTravo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant .
pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
  • Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
  • Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.




kincir anginKincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi. Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.
Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:
-    Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
-    Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
-   Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
-    Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik
-     Dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumenisi turbin


F-117 Nighthawk (Foto 1) PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara

F-117 Nighthawk (Foto 2) PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara

F-117 Nighthawk (Foto 3) PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara

F-117 Nighthawk (Foto 4) PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara

F-117 Nighthawk (Foto 5) PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara

Koleksi Wallpaper Foto Jet Tempur Siluman F-117 Nighthawk :

  • F-117 Nighthawk (Foto 1)
  • F-117 Nighthawk (Foto 2)
  • F-117 Nighthawk (Foto 3)
  • F-117 Nighthawk (Foto 4)
  • F-117 Nighthawk (Foto 4)
F-117A Nighthawk adalah pesawat serang darat siluman yang hanya dimiliki oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini adalah hasil dari program pesawat siluman Lockheed Have Blue, dan merupakan pesawat pertama yang dirancang khusus untuk menggunakan teknologi siluman. F-117A banyak mendapatkan publikasi pada masa Perang Teluk. Kini Angkatan Udara Amerika Serikat sudah tidak mengoperasikan lagi pesawat F-117, dikarenakan mulai dipakainya F-22 Raptor yang lebih efektif. F-117 mulai dipensiunkan secara bertahap dari Oktober 2006 sampai 2008, dan sudah tidak ada lagi pilot baru yang dilatih untuk menggunakan pesawat ini.

Penamaan huruf "F" pada pesawat ini secara resmi tidak pernah dijelaskan. Namun, diperkirakan penamaan ini menggunakan konvensi penamaan pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat sebelum tahun 1962, misalnya seperti F-111. Pada pesawat militer Amerika Serikat setelah tahun 1962, penamaan "F" biasanya untuk pesawat tempur udara ke udara, "B" untuk pesawat pengebom, "A" untuk pesawat serang darat, dan "C" untuk pesawat kargo (contohnya F-15 Eagle, B-2 Spirit, A-6 Intruder, dan C-130 Hercules). Pesawat siluman ini merupakan pesawat serang darat, karena itulah huruf awal "F" dan penomorannya masih menjadi misteri.

Pada sebuah film dokumentasi yang mewawancarai seorang anggota senior tim pengembangan F-117, mengatakan bahwa pilot-pilot terbaik akan lebih tertarik untuk mencoba pesawat "F", dibandingkan pesawat "B" atau "A".

Spesifikasi Jet Tempur Siluman F-117A Nighthawk :

Produsen : Lockheed Martin
Type : Pesawat Pembom dan Serangan Darat (Stealth / Siluman)
Penerbangan Perdana : 18 Juni 1981
Tahun non-aktif operasional : 2008

Karakteristik umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 65 ft 11 in
  • Lebar sayap: 43 ft 4 in
  • Tinggi: 12 ft 9.5 in
  • Luas sayap: 780 ft²
  • Bobot kosong: 29,500 lb
  • Bobot terisi: 52,500 lb
  • Mesin: 2 unit General Electric F404-F1D2 turbofans, 10,600 lbf masing-masing
Kinerja
  • Laju maksimum: Mach 0.92 (617 mph, 993 km/h)
  • Laju jelajah: Mach 0.92
  • Jarak jangkau: 930 NM
  • Batas tertinggi servis: 69,000 ft
  • Beban sayap: 65 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 0.40
Persenjataan
  • BLU-109 bomb hardened penetrator
  • GBU-10 Paveway II laser-guided bomb
  • GBU-12 Paveway II laser-guided bomb
  • GBU-27 Paveway III laser-guided bomb
  • JDAM INS/GPS guided munition
wikipedia.org
 


Heron UAV Israel
Israel, negara yang memiliki industri pertahanan paling maju di kawasan Timur Tengah, telah berada di garis depan dalam bisnis kendaraan tak berawak (drone). Saat ini drone telah mengubah cara perang dan akan terus berkembang dalam dekade-dekade mendatang.

Elbit Systems dan Aeronautics Defense Systems yang merupakan perusahaan pertahanan milik Israel, mengembangkan pesawat udara tak berawak (drone udara / UAV) baru yang lebih lincah, serta drone darat dan drone laut. Negara Yahudi ini menargetkan pasar senilai sekitar 50 miliar dolar per tahun untuk bisnis drone. Memang, Israel secara umum dianggap sebagai eksportir terkemuka UAV di dunia.

Stockholm International Peace Research Institute mengatakan perusahaan pertahanan Israel berada di balik 41 persen dari semua ekspor UAV di seluruh dunia di rentang 2001 hingga 2011. Ekspor mereka ke 24 negara, termasuk Amerika Serikat !

Pejabat industri pertahanan Israel mengatakan bahwa secara signifikan akan lebih murah membeli UAV baru ketimbang melatih pilot angkatan udara.

"Dalam beberapa tahun terakhir, di Angkatan Udara Israel, serangan pesawat tanpa awak terjadi lebih banyak daripada pesawat berpilot," kata Ophir Shoham, Brigadir Jenderal dari pasukan cadangan yang memimpin Divisi Penelitian Departemen Pertahanan dan Pengembangan yang dikenal dalam bahasa Ibrani dengan akronim Mafat.

Shoham, telah bekerja selama tiga tahun di Mafat, bertanggung jawab untuk program kementerian pertahanan untuk mengembangkan teknologi canggih roket, rudal pencegat, satelit dan sistem tak berawak.

"Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada sejumlah misi operasi yang karakteristiknya diketahui akan mampu dilaksanakan hanya dengan sejumlah kecil sistem tak berawak," ujar Shoham kepada harian Israel Haarets dalam sebuah wawancara.

"Itu arah yang sudah kami ambil," katanya. "Robot memang tidak akan menggantikan tentara sesungguhnya, tapi kami akan mengoperasikan kendaraan tak berawak terhadap target yang sangat berbahaya. Saya lebih menargetkan terhadap wilayah musuh yang mana kami disitu dapat mengirimkan kendaraan remote kontrol. Kendaraan tersebut akan secara baik mengamati dan melakukan penyerangan. Kita akan menyaksikan kejadian-kejadian ini di masa mendatang," ujar Shoham.

Angkatan Bersenjata Israel sudah sejak lama menggunakan UAV untuk operasi intelijen dalam perang melawan pejuang Palestina dan Hizbullah yang didukung Iran di Libanon. Israel juga memelopori penggunaan drone bersenjata rudal untuk membunuh para pemimpin kunci dari pejuang-pejuang itu.
Misi pertama pembunuhan tersebut terjadi di Yaman pada bulan November 2002. Namun UAV yang digunakan Israel kala itu masih buatan Amerika Serikat, yang mengembangkan UAV seperti General Atomic MQ-1 sebagai drone predator pembunuh dalam perang mereka melawan al-Qaida sejak serangan 11 September 2001.

Israel pertama kali merintis UAV pada tahun 1970. UAV Israel yang pertama kali yang utamanya memiliki peran tempur, yakni sebuah varian awal yang disebut dengan Scout (Pramuka), digunakan pada Juni 1982 saat serangan Israel ke Lebanon. UAV Scout ini dibangun oleh Israel Aircraft Industries.

Skuadron 200, unit UAV Israel yang pertama, menggunakan Scout sebagai umpan untuk mengetahui lokasi rudal permukaan-ke-udara Suriah di Lebanon, berpikir bahwa UAV itu adalah pesawat tempur, untuk mengunci sistem radar, yang akhirnya memperlihatkan posisi mereka. Dengan taktik seperti itu, pesawat tempur Israel akhirnya berhasil menyingkirkan 19 batteries selama dua hari, dan 85 pesawat Suriah ditembak jatuh. Israel tanpa mengalami kerugian.

Selain ekspor, perusahaan pertahanan Israel lebih memilih untuk mendirikan anak perusahaaan di negara-negara konsumen guna lebih menargetkan pasar, ketimbang menambah manufaktur lokal. Salah satu contohnya adalah UAV Aerostar dan Orbiter 2M yang diproduksi oleh Azad Systems Co di Azerbaijan, yang merupakan perusahaan patungan antara Aeronautics Israel dan Kementerian Pertahanan Azerbaijan. Azerbaijan, negara kaya minyak yang berbatasan dengan Iran, diketahui memang memiliki hubungan yang baik dengan Israel.
Menurut seorang pejabat senior Israel kepada The Jerusalem Post, ada tiga faktor yang menjadi pemicu keberhasilan Israel menjadi pemimpin dunia untuk urusan pengembangan dan produksi UAV. Yang pertama, Israel memiliki sumber daya manusia dan inovasi yang luar biasa. Kedua, Israel memiliki pengalaman tempur. Yang dengan itu Israel bisa sangat memahami apa yang mereka butuhkan. Dan ketiga, penggunaan operasional langsung karean Israel selalu berada dalam konflik yang menjadikan Israel terus berusaha menyempurnakan sistemnya.


pv_modul
Solar cell atau sel surya merupakan lembaran yang terdiri dari bahan semikonduktor yang berfungsi mengubah cahaya matahari (surya) menjadi energi listrik. setelah menjadi energi listrik, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan seperti penerangan, televisi dll maupun untuk usaha.

mengenai biaya, sistem pembangkit listrik tenaga surya ini membutuhkan beaya awal yang relatif besar, selain karena harga panel sel surya yang masih mahal, juga efisiensinya masih relatif rendah. sehingga masih sedikit yang memanfaatkannya. 
Namun akhir-akhir ini banyak orang yang tertarik menggunakan sel surya karena dengan cepatnya teknologi semikonduktor, sel surya menjadi lebih murah, efisiensi lebih tinggi dan kapasitas lebih besar, juga keuntungan ramah lingkungan. selain itu, tidak adanya investasi dibahan bakar, sangat memungkinkan dalam jangka panjang sel surya mampu bersaing dengan sumber energi BBM atau bahkan lebih murah.

Untuk instalasi/pemasangan sel surya dirumah-rumah, sel surya dapat diletakkan diatap rumah, kemudian dengan perantara inverter, bisa langsung disambung ke beban dan ke baterai penyimpan standar 12 V dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan. pada siang hari baterai akan menyimpan energi dari sel surya untuk digunakan pada malam harinya. 
Sel surya juga dapat digunakan untuk menghemat rekening listrik, jika pemakai masih berlangganan listrik ke PLN, karena dengan alat tertentu, penggunaan listrik PLN hanya digunakan jika daya dari sel surya tidak mencukupi kebutuhan. untuk sistem yang paling sederhana, sel surya dapat menghasilkan daya sekitar 4 lampu pijar (1 lembar panel sel surya ada yang berkapasitas 50Wp dan 80Wp) dan sistem ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pemakai dengan menambah panel-panel sel surya. contoh instalasi sel surya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Bagaimana dengan perawatan?
Perawatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) lebih sering diperlukan pada baterai, jika penggunaan dan perawatan sesuai dengan aturan, rata-rata umur baterai bisa awet sampai 5 tahun, sedangkan biaya perawatan lainnya cenderung sedikit dan murah.
Sumber dari BPPT
Context With a 40% share of the market, Technip is a global leader in 
refinery hydrogen units, thanks to our Steam Methane Reforming (SMR) 
technology the world’s most widely used hydrogen production process.

Pure hydrogen does not exist in nature, but is present in combination with other elements
in the form of water, hydrocarbons and biomass. There are two main methods used to produce
this gas: electrolysis of water and the reforming of hydrocarbon feeds, which accounts for 95% of production worldwide. As a pioneer in this industry, Technip has its own proprietary technology called Steam Methane Reforming (SMR). This process encourages natural gas – and other light hydrocarbons – to react with water vapor at high temperature in the presence of a catalyst to release hydrogen from the hydrocarbon and from part of the water. Demand for hydrogen, which is seen as a clean energy source, is increasing at an annual rate of 3.5%, most of which is met by refinery applications using SMR technology. Three centers of expertise Simon Barendregt, Vice President, Group Hydrogen Product Line and Technology, believes that this demand is being driven by environmental regulation: “Amendments to the 1990
U.S. Clean Air Act call for the production of clean fuels, which in turn requires the use of hydrogen to produce low-sulfur gasoline and diesel. This policy has since been adopted by many other countries.” Since the 1960s, Technip has constructed more than 250 hydrogen units worldwide and currently operates three centers of expertise: Claremont (California, USA), New Delhi (India) and Zoetermeer (The Netherlands). With 19 projects now underway in the Asia Pacific region, the USA and Europe, the Group is the confirmed leader in this global market. In 1992, Technip signed a strategic alliance with the industrial gases supplier Air Products for the design and construction of hydrogen production units to meet the needs of the company’s customers. This alliance was the first of its kind, and has so far resulted in the construction of more than 30 units.


Arus laut dan sungai yang mempunyai kecepatan rendah sangat banyak terdapat di berbagai belahan dunia. Meski hanya mempunyai kecepatan di bawah 6 km/jam atau sekitar 2 m/detik, energi yang tersimpan di dalamnya bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Sementara turbin dan kincir air konvensional yang ada saat ini membutuhkan rata-rata 3-4 m/detik.

Para ahli di University of Michigan telah membuat mesin yang bekerja menyerupai ikan dengan mengubah getaran merusak yang ada dalam aliran menjadi energi yang terbarukan.
Mesin yang dinamakan VIVACE, dikenal sebagai perangkat pertama yang bisa mengambil energi dari sebagian besar arus air laut dan sungai di seluruh dunia, saat ini sudah bisa dilihat paparan detilnya pada Journal of Offshore Mechanics and Arctic Engineering.

VIVACE, yang merupakan kependekan dari Vortex Induced Vibrations for Aquatic Clean Energy, menerapkan prinsip hidrokinetik yang mengandalkan pada ”vortex induced vibrations”, suatu getaran akibat dari adanya pusaran-pusaran dalam suatu fluida, seperti air atau udara.

Pada setiap obyek yang berada di arus fluida, akan timbul semacam pusaran-pusaran, bisa dikatakan turbulensi yang berada di bagian depan dan belakang obyek tersebut. Getaran-getaran yang terjadi pada pusaran-pusaran arus tersebut seringkali menyebabkan kerusakan pada anjungan minyak, dermaga dan bangunan-bangunan yang ada di pantai.

”Selama lebih dari 25 tahun, para ahli berusaha untuk menekan dan mengurangi getaran-getaran yang terjadi. Tetapi, kini sebaliknya di University of Michigan, kami melakukan sebaliknya. Kami berusaha untuk mengambil energi yang ditimbulkannya,” ujar Michael Bernitsas, professor di Teknik Kelautan dan Arsitek Perkapalan di universitas tersebut.

Ikan sudah dikenal lama mempunyai teknologi untuk memanfaatkan pusaran-pusaran menjadi energi tambahan untuk berenang dengan cepat. Bentuk tubuhnya yang streamline, didesain khusus untuk mengatasi masalah pusaran air yang terjadi dan menumpangkan dirinya pada getaran-getaran yang ditimbulkan oleh ikan-ikan lainnya ketika berenang dalam kelompok.
Prototip yang saat ini dimiliki University of Michigan memang tidak menyerupai bentuk ikan, tetapi di masa mendatang prototipnya akan mengadopsi semua teknologi yang dimiliki ikan, mulai dari bentuk ekor hingga kepala yang ada padanya.

Menurut Bernitsas, hanya dengan menggunakan VIVACE berukuran sepanjang trek untuk jogging dan setinggi rumah dua lantai, sudah cukup untuk melistrik 100.000 rumah. Dan berdasar studi terakhir para peneliti tersebut untuk masalah kelayakannya, Bernitsas mengatakan besaran harga listrik yang dihasilkan akan berkisar 5,5 sen dolar per kWh. Listrik dari energi angin saat ini berharga 6,9 sen dolar per kWh, sedangkan listrik dari energi matahari berharga antara 16 hingga 48 sen dolar per kWh tergantung lokasi, sedangkan listrik dari nuklir berharga 4,6 sen dolar per kWh.
Saat ini VIVACE dikembangkan secara komersial oleh Vortex Hydro Company, perusahaan yang dibuat oleh Michael Bernitsas.

Sumber : Energy News.com


Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi penggunaan tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan membahayakan manusia itu sendiri.

Kenyataanya, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Norwegia. Sayangnya potensi energi pantai yang ada belum banyak dimanfaatkan. Masalah yang terjadi dalam kebutuhan manusia adalah kesenjangan antara kebutuhan hidup serta persediaan energi. Seperti saat ini kebutuhan akan minyak semakin turun, dikhawatirkan 5 tahun mendatang kebutuhan akan energi akan habis, lalu bagaimana dengan nasib anak cucu kita nanti? Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan energi sumber daya hayati yang perlu dikembangkan saat ini.

BGambar tengah (1): Rumput laut mekanik yang disebut juga Biowave.

Sumber daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah lautan. Selain mendominasi wilayah di bumi ini, laut juga mempunyai banyak potensi pangan (beranekaragam spesies ikan dan tanaman laut) dan potensi sebagai sumber energi. 

Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak, energi pasang surut dan energi panas laut.
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column. 
Tujuan didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan pantai Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi yang dihasilkan dan parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak, baik itu secara teknis maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi.

Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada suatu ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut. Apabila diletakkan sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model ini adalah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar.

FGambar kanan (2): Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut Biostream.

Selain model Oscillating Water Column, ada beberapa perusahaan & lembaga lainnya yang mengembangkan model yang berbeda untuk memanfaatkan ombak sebagai penghasil energi listrik, antara lain:
1.   Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122 meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral. Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston diantara tiap sambungan segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik bertekanan melalui sebuah motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus, setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus.

2.   Renewable Energy Holdings; ide mereka untuk menghasilkan listrik dari tenaga ombak menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di dalam sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk mendorong air laut guna memutar turbin.
3.   SRI International; konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus bernama elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul. Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah menghubungkan sebuah pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh ombak, maka regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan menghasilkan listrik.

4.   BioPower Systems; perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekor-ikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi listrik.
  HGambar kiri (3): Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery. 

Namun kekurangan dalam pemanfaatan energi ombak sebagai pembangkit listrik ini adalah
1.   Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,
2.   Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten. Akan tetapi jika kita memanfaatkan energy ini maka kelebihan yang kita dapatkan adalah energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah, mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah, serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.
Oleh karena itu mengingat potensi yang telah dmiliki oleh  ombak begitu besar, maka sebaiknya mulai sekarang kita perlu memanfaatkan energi ombak ini sebagai pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan akan energy listrik di hari mendatang, dengan mengembangkan model tersebut di seluruh pesisir pantai Indonesia.

Diintisarikan Dari Berbagai Sumber


Selama ini kita mengenal sampah sebagai suatu yang menjijikan dapat kita manfaatkan tetapi minim,selama ini kita mengelola sampah hanya sebatas menjadikannya sebagai kompos/pupuk alami dan dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, tetapi sampah diubah menjadi tenaga listrik,rasanya baru kali ini terdengar bayangkan jika ada PLTS (pembangkit Listrik tenaga sampah) kesannya sangat lucu.
Tetapi jangan kuatir Mimpi mengubah sampah dan limbah menjadi aliran listrik kian mendekati kenyataan, terlebih ketika para peneliti dari Universitas Minnesota Amerika Serikat menemukan kunci konversi sampah ke listrik(waw…….)










bagan aliran proses konversi sampah ke listrik
(www.pspincineration.co.uk/images/plant.jpg)

Baru-baru ini hasil penelitian tim Universitas Minnesota mendapati bahwa organisme bakteri yang mampu menghasilkan listrik bisa ditingkatkan produksi energinya dengan pasokan riboflavin- yang lazimnya dikenal dengan vitamin B-2.
Bakteri penghasil listrik itu bernama Shewanella, seringnya didapati di air dan tanah.

“Bakteri ini bisa mengubah asam susu (lactic acid) menjadi listrik,” kata Daniel Bond dan Jeffrey Gralnick dari Jurusan Mikrobiologi Institut Bio-Teknologi Universitas Minnesota yang memimpin penelitian.
Ini sangat membahagiakan buat kami, karena menuntaskan teka-teki biologi yang sangat fundamental, kata Bond. Ia menjelaskan, Para pakar selama sudah bertahun-tahun mengetahui bahwa Shewanella bisa menghasilkan listrik. Dan sekarang kami tahu bagaimana bakteri ini melakukannya.

Penemuan ini juga berarti bakteri Shewanellabisa memproduksi energi lebih banyak lagi bisa riboflavinditingkatkan jumlahnya. Selain itu penelitian tim UniversitasMinnesota ini juga membuka peluang bagi berbagai inovasi di bidang energi terbarukan dan pembersihan lingkungan.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciencesedisi 3 Maret 2008. Tim penelitian yang lintas-disiplin ilmu ini menunjukkan bahwa bakteri tumbuh di elektroda yang secara alamiah menghasilkan riboflavin.

Karena riboflavinsanggup membawa elektron dari sel-sel hidup ke elektroda, maka angka produksi listrik pun bisa ditingkatkan menjadi 370 persen saat riboflavinditambah jumlahnya. Penambahan bahan bakar mikroba ini menggunakan bakteri serupa yang bisa menghasilkan listrik untuk membersihkan limbah air. Bakteri bisa membantu kita menurunkan biaya pabrik pengelolaan limbah air, kata Bond. Tapi untuk aplikasi yang lebih ambisius seperti listrik untuk transportasi rumah atau bisnis, masih kata Bond, dibutuhkan temuan ilmu biologi yang lebih mutahir dan pasokan bahan bakar sel yang lebih murah.

Lalu timbul pertanyaan, Bagaimana bakteri ini bisa menghasilkan listrik?
Secara alamiah, bakteri seperti Shewanella butuh mendapatkan dan melarutkan benda-benda logam seperti besi. Dengan kemampuan mengarahkan secara langsung elektron ke logam, membuat bakteri ini bisa mengubah kadar kimia dan tingkat ketersediaannya.

Bakteri sudah sejak miliar tahun lalu mengubah kadar kimia di lingkungan hidup kita, kata Gralnick.
Kemampuan mereka membuat besi menjadi zat yang terlarutkan adalah kunci dari proses siklus logam di lingkungan dan memainkan peran yang sangat penting buat kehidupan di Bumi, tambahnya.
Proses ini bisa berlaku terbalik untuk menghindari logam terkena kerosi, teruma buat logam-logam di kapal laut.
Sumber:




Program KFX/IFX Pembuatan Pesawat Tempur Canggih di Atas F-16, Tidak Dihentikan


Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon adalah peswat generasi ke-3. Sedangkan Pesawat KFX/IFX yang akan dibuat oleh Korea-RI adalah pesawat generasi 4,5 atau 5. Jadi proyek pembuatan pesawat tempur kejasama antara Korea Selatan dan Indonesia ini adalah proyek prestisius-ambisius,  pesawat tempur kelas dunia. Proyek Korea/Indonesia Fighter Experiment (KFX/IFX) ini menurut penjelasan kedua belah pihak, yakni pihak pemerintah Korea dan Indonesia, hanya mengalami penundaan, bukan dihentikan. Hal ini juga diungkapkan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young-sun.

Dari ruang kerjanya, Kim menyatakan bahwa penundaan dari proyek pesawat tempur taktis-strategis ini sebagai suatu rancang bangun jangka panjang, jadi pihak Indonesia dan Korea Selatan sendiri tidak perlu merasa tergesa-gesa. Selain itu, menurut Kim, juga ada upaya untuk mengadopsi teknologi-teknologi terbaru untuk diimplementasikan ke dalam program KFX/IFX ini.

"Banyak aspek yang harus diperhatikan, maka dari itu ini menjadi sebuah proyek jangka panjang. Tentunya akan menyita banyak waktu, kita bisa menjalankannya pelan-pelan," kata Kim menambahkan.

Meskipun demikian, Kim mengaku sangat memahami ketergesaan yang mungkin muncul di Indonesia terkait dengan kepastian proyek KFX/IFX. "Kami paham sepenuhnya betapa penting proyek IFX/KFX, namun untuk saat ini kami masih mengkaji kembali kelayakannya," ujar Kim.

Sebelumnya, pada awal Maret, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sisriadi juga telah memastikan proyek KFX/IFX tidak dihentikan melainkan ditunda selama 1,5 tahun (hingga September 2014) melalui surat resmi yang dikirim oleh pihak Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel.

Penundaan ini disebabkan belum ada persetujuan Parlemen Korea Selatan untuk menyediakan anggaran yang diperlukan guna mendukung tahap EMD (Engineering and Manufacturing Development Phase) Program.

Proyek pengembangan pesawat tempur KFX/IFX ini sebenarnya sudah menjadi inisatif Korea Selatan sejak tahun 2001. Kala itu, negara industri terkemuka di Asia itu dipimpin oleh Presiden Kim Dae-jung. Pada saat itu, Korea Selatan sudah meyakini bahwa proyek KFX sudah layak dikerjakan sejak masa kepemimpinan Kim Dae-jung, yaitu 12 tahun lalu.

Pada tahun 2010, Korea Selatan menawarkan kerjasama kepada Indonesia untuk mengembangkan KFX/IFX karena pertimbangan bahwa Indonesia adalah mitra tepat untuk itu. Saat itu, Korea Selatan menawarkan banyak hal, salah satunya transfer teknologi kelas tinggi dari pesawat tempur yang kemungkinan adalah generasi 4,5 atau juga 5.

Belakangan, Indonesia memang cukup banyak membeli arsenal militer dari negara ginseng tersebut, dimulai dengan 12 unit pesawat latih KT-1B Wong Bee untuk TNI AU (yang digunakan JAT), overhaul kapal selam KRI Cakra-402 tipe U-209 milik TNI AL, hingga pembelian tiga unit kapal selam plus transfer teknologi, yang mana satu kapal selam terakhir akan dibuat di Indonesia melalui PT PAL.

Selain itu, tahap final pembelian pesawat latih-tempur T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan untuk TNI AU juga telah dilakukan. T-50 Golden Eagle ini menyisihkan pesaingnya, Aermacchi M-346 buatan Italia dan Yakovlev Yak-130 Mitten dari Rusia.

Korea Selatan sendiri sudah sejak lama "kesengsem" dengan Lockheed Martin F-22 Raptor Amerika Serikat guna memperkuat angkatan udaranya mengingat negara itu masih berstatus perang dengan Korea Utara. Namun, karena beberapa alasan, Amerika Serikat tidak mengabulkan permintaan Korea Selatan ini.


Dari Kementerian Pertahanan sendniri menyatakan, proyek pengembangan Korean Fighter Xperiment (KFX)/ Indonesian Fighter Xperiment (IFX) yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia bersama dengan Korea Selatan melalui Defense Acquisition Program Administration (DAPA) tertunda, namun tidak diterminasi.

"Penundaan ini akan berdampak terhadap rencana anggaran yang telah disiapkan pemerintah, dimana pagu indikatif anggaran sebesar Rp1,1 triliun tidak mungkin terserap sepenuhnya," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, proyek produksi bersama pesawat KFX antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah disetujui pada tahun 2011 telah berhasil menyelesaikan tahap pertama yaitu Technology Development Phase (TD Phase) pada Desember 2012.

Dalam pelaksanaan TD Phase selama 20 bulan pihak Indonesia dan Korea telah membentuk Combine R&D Centre (CRDC) dan telah mengirim sebanyak 37 engineer Indonesia yang merupakan kerjasama kedua negara di CRDC untuk melaksanakan perancangan pesawat KF-X/IF-X bersama Engineer Korea.

Namun, kata dia, didalam perjalanan mengikuti perkembangan politik dan ekonomi yang sedang terjadi, Pemerintah Korea Selatan melalui surat resmi yang dikirim oleh pihak DAPA, pihak Korea berinisiatif untuk menunda pelaksanaan produksi selama 1,5 tahun (hingga September 2014). Penundaan ini disebabkan oleh belum adanya persetujuan Parlemen ROK untuk menyediakan anggaran yang diperlukan guna mendukung terlaksananya tahap EMD Phase (Engineering and Manufacturing Development Phase) Program.

Sisriadi menjelaskan, ada tiga tahap dalam proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X, tahap pertama, 'technical development'. Kedua, 'engineering manufacture' dan ketiga, pembuatan prototipe.

"Tahap yang ditunda adalah tahap kedua. Pada masa penundaan, pemerintah ROK akan melaksanakan 'Economic Feasibility Study' terhadap program ini," kata Kapuskom Publik Kemhan.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata mantan Kadispenad ini, pemerintah Korea tidak akan melakukan terminasi Program Pengembangan pesawat Tempur KF-X/IF-X, mengingat dana yang sudah dikeluarkan Pemerintah ROK sangat besar. Penekanan untuk tidak akan melakukan terminasi Program ini ditegaskan dalam Joint Committee ke-4 pada tanggal 10-11 Desember 2012 lalu.

Ia mengatakan, dalam menyikapi wacana itu Indonesia telah mengintensifkan langkah-langkah penyiapan alih teknologi dengan kegiatan antara lain Operasionalisasi DCI (Design Centre Indonesia) untuk memetakan dan mengembangkan kompetensi SDM yang telah terbentuk selama fase awal yaitu Technology Development Phase (TDP). Selain itu akan dilakukan penguatan industri pertahanan dalam negeri yang akan terlibat dalam program ini, dan Technology Readiness (kesiapan teknologi).

Pemerintah Indonesia saat ini belum mengeluarkan dana untuk tahapan EMD. "Dengan penundaan ini diharapkan kesiapan Indonesia dalam program KF-X/IF-X ini akan semakin baik. Dalam kaitannya dengan dana share, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan dana untuk Program EMD Phase ini, dana share yang sudah dianggarkan di tahun anggaran 2013 belum disalurkan," ujarnya.

Program pengembangan itu diperkirakan membutuhkan dana total sekitar 5 miliar dolar Amerika dimana share pemerintah Indonesia adalah 20 persen dari total pembiayaan. Namun meski hanya 20 persen dari total pembiayaan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terlibat dalam seluruh proses perancangan dan produksi yang meliputi Technology Development Phase (TD Phase), Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase), Joint Production and Joint Marketing.

Dari investasi yang diberikan itu, Indonesia akan mendapatkan 20 persen dari pembuatan pesawat (Workshare) dan 20 persen dari penjualan pesawat terbang.

Di hubungi terpisah, Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, seharusnya dalam bekerja sama dengan negara manapun diperlukan ketelitian mempelajari perjanjian kerja samanya.

"Saya dapat masukan ada beberapa istilah dalam berbagai perjanjian jual beli atau kerjasama pengembangan alutsista yang multitafsir," katanya.

Politisi Partai Hanura ini mengatakan, penundaan proyek KFX/IFX dengan Korea Selatan dan dapat merugikan Indonesia itu sesungguhnya tak perlu terjadi bila selalu melakukan riset sebelum kerja sama.

"Kita sebagai negara dengan politik luar negeri bebas aktif, jangan mau didikte oleh negara manapun dalam pelaksanaan politik luar negeri kita," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar Kemhan memakai ahli bahasa dalam membuat MoU untuk mencegah adanya multitafsir seperti yang banyak terjadi dalam MoU yang ada saat ini. Apalagi, dalam UU Industri Pertahanan telah disepakati tidak boleh ada "kondisionalitas politik" ketika ada impor alutsista.

"Itu justru akan melegalkan kondisionalitas politik atas dasar HAM. Memang kita harus jelas dan tegas hadapi 'double standard' dari kata-kata yang ada," ucap Nuning sapaan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.



Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buata AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.

Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.

"Tapi kita yang ini mungkin bisa dapat US$ 50-60 juta, karena kita ikut membangun, dari APBN kita," katanya.

Sebelumnya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur KFX/IFX.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.

"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi.

1. Spy SunGlasses: Kacamata pengintai dengan kamera kecil
Kacamata “gaul” ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi anda dari sengatan matahari tetapi di bagian sampingnya terdapat sebuah kamera yang dapat mengambil foto sampai resolusi 1,3 megapixels. Selain hampir tidak terlihat, Spy SunGlasses juga dilengkapi remote control kecil yang berguna untuk mengambil foto tanpa harus terlihat mencurigakan.
Anda bisa memasukkan remote ini ke dalam saku celana dan untuk pengambilan foto, cukup klik remote tersebut dari dalam saku. Dan jangan kuatir akan bunyi klik yang biasa ada di kamera, karena bunyi kamera hampir tidak terdengar sama sekali. Di dalamnya juga sudah terdapat pemutar musik MP3 yang dilengkapi dengan earphone. Harganya Rp. 1.300.000.

2. Video Camera Analog Watch 4GB: Jam tangan si 007 dari Thanko

Video Camera Analog Watch adalah jam tangan pria model analog yang dapat merekam gambar video sekaligus dengan suara. Dengan memori internal sebesar 4GB, jam tangan ini bisa merekam video sampai 2 jam dengan resolusi 352 x 288px.
Kameranya sendiri terletak di antara angka 1 dan 2 yang ada di bagian dalam dan untuk merekamnya, anda hanya harus tekan salah satu tombol yang ada. Untuk transfer data, jam tangan ini menggunakan kabel USB yang nantinya disambungkan ke komputer. Harga Video Camera Analog Watch adalah US$ 13.800 (sekitar Rp. 15.000.000).

3. Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder: Spy camera dan video dalam bentuk sebuah korek api gas

Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder adalah sebuah spy camera dan video dalam bentuk sebuah korek api gas yang sering kita gunakan. Korek api ini melalui lubang kecil yang ada di bagian barcode dapat merekam video dengan resolusi 640×480 pixels (AVI/ 25 fps) dan mengambil gambar (foto) sampai 1280×1024 pixels.
Untuk mengambil gambar/ video, kita cukup menekan bagian atas yang biasanya digunakan untuk menyalakan api dan kapasitas memori sebesar 4GB sudah tersedia di dalamnya.Sedangkan untuk baterainya, menggunakan baterai Lithium Ion yang bisa diisi ulang langsung melalui koneksi USB yang ada di bagian atas. Sayangnya, bentuknya sebagai korek api gas ini tidak dapat digunakan untuk menyalakan rokok anda alias bohongan. Fake Generic Lighter Spy Camera Camcorder dijual dengan harga US$ 49.00 (sekitar Rp. 500.000).

4. Thanko Spy Button Camera: Kamera di kancing baju anda

Thanko Spy Button Camera adalah sebuah kancing baju yang telah dilengkapi dengan sebuah kamera kecil yang bisa mengambil foto tanpa diketahui siapapun. Kamera kecil ini bisa mengambil gambar video dengan resolusi 640 x 480 dan juga foto dengan resolusi 1280 x 1024 (JPEG) sedang memori internal di dalamnya adalah 4 GB. Yang menarik disini adalah cara untuk mengaktifkan kamera yaitu dengan menggunakan sebuah cincin khusus yang sudah termasuk dalam paket.
Untuk mengaktifkannya dan mematikan fungsi kamera, kita cukup mendekatkan cincin tersebut ke kancing baju dimana terdapat kamera. Dengan cara seperti ini, benar-benar dijamin bahwa tidak ada seorangpun yang tahu akan tindakan kita dalam mengambil foto/ video.
Dalam paketnya juga sudah disediakan sebanyak 5 kancing baju untuk dipasangkan ke baju anda supaya tidak terlihat beda dengan kancing kamera tersebut. Setelah mengambil foto atau video, cukup dengan menyambungkan kabel USB yang ada maka semua data dapat ditransfer ke komputer. Kabel USB ini juga digunakan untuk isi ulang baterai Lithium di dalamnya. Thanko Spy Button Camera dijual dengan harga 5.980 Yen (sekitar Rp. 600.000).

5. Key Holder Spy Camera: Gantungan kunci mobil sebagai alat mata-mata

Key Holder Spy Camera adalah salah satu alat mata-mata berbentuk gantungan kunci mobil, tepatnya lebih mirip dengan remote untuk alarm mobil. Dibalik itu semua, gantungan kunci ini bisa merekam video dengan resolusi 640 x 480 dan kecepatan 29 fps. Selain bisa mengambil gambar video, alat ini juga bisa mengambil foto secara diam-diam sampai resolusi 1280 x 960 pixels, cukup besar dan terlihat jelas untuk dijadikan sebagai barang bukti.Di dalamnya terdapat memori internal sebesar 4GB sedang ukurannya 170 x 160 x 40 mm. Key Holder Spy Camera ini dijual dengan harga 16.850 Yen (sekitar Rp. 1.700.000).

Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga pengaruhnya masih dapat dirasakan sampai sekarang.

Di samping sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri, kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang relatif murah, aman dan tidak mencemari lingkungan.

Pemanfaatan tenaga nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan secara komersial sejak tahun 1954. Pada waktu itu di Rusia (USSR), dibangun dan dioperasikan satu unit PLTN air ringan bertekanan tinggi (VVER = PWR) yang setahun kemudian mencapai daya 5 Mwe. Pada tahun 1956 di Inggris dikembangkan PLTN jenis Gas Cooled Reactor (GCR + Reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.

Pada tahun 1997 di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara sedang berkembang telah dioperasikan sebanyak 443 unit PLTN yang tersebar di 31 negara dengan kontribusi sekitar 18 % dari pasokan tenaga listrik dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 351.000 Mwe dan 36 unit PLTN sedang dalam tahap kontruksi di 18 negara.

Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTN

Dalam pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uang yang dihasilkan dialirkan ke turbin uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik.

Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan g as mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahanbakar dari tambang menuju lokasi pembangkitan. Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil tersebut dapat berupa CO2 (karbon dioksida), SO2 (sulfur dioksida) dan NOx (nitrogen oksida), serta debu yang mengandung logam berat. Kekhawatiran terbesar dalam pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan pemanasan global.
Gambar 1

PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap ( Steam Generator)
dan selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbingenerator sebagai pembangkit tenaga listrik. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.

Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel yang berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

Tentang Fisika Nuklir

Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti atom uranium-235, inti atom ini akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen. Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing-masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga mereka dapat bergerak dengan kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.

Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi panas (energi termal). Sebagai gambaaran dapat dikemukakan bahwa energi termal yang dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori, atau setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara.

Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator.

Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)

Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan, oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan suhu 300 0C secara terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Air bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai pendingin saja melainkan juga bertindak sebagai moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat neutron. Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000 m per detik atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300 0C, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.

Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali

Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin agar banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras reaktor dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya satu yang dapat meneruskan reaksi pembelahan.
Neutron lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan lainnya tanpa menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali. Batang kendali dibuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat dikendalikan dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Sehubungan dengan uraian di atas perlu digarisbawahi bahwa :
  • Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada moderator.
  • Kandungan uranium-235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum adalah 3,2 %.
Kandungan ini kecil sekali dan terdistribusi secara merata dalam isotop uranium-238, sehingga tidak mungkin terjadi reaksi pembelahan berantai secara tidak terkendali di dalamnya.


Radiasi dan Hasil Belahan

Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom radioaktif seperti xenon-133, kripton-85 dan iodium-131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi atom lain dengan memancarkan radiasi alpha, beta, gamma atau neutron.

Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh karena itu reaktor dilengkapi dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan.
Selain hasil belahan, dalam reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil aktivitas neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor (seperti kelongsongan atau bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah menjadi unsur lain yang bersifat radioaktif.

Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena itu semua sistem pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang melampaui nilai batas ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.


Keselamatan Nuklir

Berbagai usaha pengamanan dilakukan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, para pekerja reaktor dan lingkungan PLTN. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir tidak terlepas ke lingkungan baik selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan.

Tindakan protektif dilakukan untuk menjamin agar PLTN dapat dihentikan dengan aman setiap waktu jika diinginkan dan dapat tetap dipertahanan dalam keadaan aman, yakni memperoleh pendinginan yang cukup. Untyuk ini panas peluruhan yang dihasilkan harus dibuang dari teras reaktor, karena dapat menimbulkan bahaya akibat pemanasan lebih pada reaktor.

  1. Keselamatan terpasangKeselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiah air dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang tidak tertangkap maupun yang tidak mengalami proses perlambatan akan bertambah, sehingga reaksi pembelahan berkurang. Akibatnya panas yang dihasilkan juga berkurang. Sifat ini akan menjamin bahwa teras reaktor tidak akan rusak walaupun sistem kendali gagal beroperasi.
  2. Penghalang Ganda PLTN mempunyai sistem pengaman yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkannya sangat kecil. Sebagai contoh, zat radioaktif yang dihasilkan selama reaksi pembelahan inti uranium sebagian besar (> 99%) akan tetap tersimpan di dalam matriks bahan bakar, yang berfungsi sebagai penghalang pertama.
    Selama operasi maupun jika terjadi kecelakaan, kelongsongan bahan bakar akan berperan sebagai penghalang kedua untuk mencegah terlepasnya zat radioaktif tersebut keluar kelongsongan. Dalam hal zat radioaktif masih dapat keluar dari dalam kelongsongan, masih ada penghalang ketiga yaitu sistem pendingin. Lepas dari sistem pendingin, masih ada penghalang keempat berupa bejana tekan dibuat dari baja dengan tebal ± 20 cm. Penghalang kelima adalah perisai beton dengan tebal 1,5-2 m. Bila zat radioaktif itu masih ada yang lolos dari perisai beton, masih ada penghalang keenam, yaitu sistem pengungkung yang terdiri dari pelat baja setebal ± 7 cm dan beton setebal 1,5-2 m yang kedap udara. 
    Jadi selama operasi atau jika terjadi kecelakaan, zat radioaktif benar-benar tersimpan dalam reaktor dan tidak dilepaskan ke lingkungan. Kalaupun masih ada zat radioaktif yang terlepas jumlahnya sudah sangat diperkecil sehingga dampaknya terhadap lingkungan tidak berarti.
Gb. Sistem Keselamatan Reaktor dengan Penghalang Ganda
  1. Pertahanan Berlapis Disain keselamatan suatu PLTN menganut falsah pertahanan berlapis (defence in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi : lapisan keselamatan pertama, PLTN dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir; lapis keselamatan kedua, PLTN dilengkapi dengan sistem pengaman/keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-aibat dari kecelakaan yang mungkin dapat terjadi selama umur PLTN dan lapis keselamatan ketiga, PLTN dilengkapi dengan sistem pengamanan tambahan, yang dapat diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Namun demikian kecelakaan tersebut kemungkinan terjadinya sedemikian sehingga tidak akan pernah terjadi selama umu uperasi PLTN.


Limbah Radioaktif

Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif terhadap linkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondesnsor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor.

Gas radioaktif yang dapat keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN dan sudah melalui sistem ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2 milicurie/tahun), sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

Pada PLTN sebagian besar limbah yang dihasilkan adalah limbah aktivitas rendah (70 – 80 %). Sedangkan limbah aktivitas tinggi dihasilkan pada proses daur ulang elemen bakar nuklir bekas, sehingga apabila elemen bakar bekasnya tidak didaur ulang, limbah aktivitas tinggi ini jumlahnya sangat sedikit.
Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya mengikuti tiga prinsip, yaitu :
  • Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.
  • Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam transportasi dan penyimpanan.
  • menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi.
Pengolahan limbah cair dengan cara evaporasi/pemanasan untuk memperkecil volume, kemudian dipadatkan dengan semen (sementasi) atau dengan gelas masif (vitrifikasi) di dalam wadah yang kedap air, tahan banting, misalnya terbuat dari beton bertulang atau dari baja tahan karat.

Pengolahan limbah padat adalah dengan cara diperkecil volumenya melalui proses insenerasi/pembakaran, selanjutnya abunya disementasi. Sedangkan limbah yang tidak dapat dibakar diperkecil volumenya dengan kompaksi/penekanan dan dipadatkan di dalam drum/beton dengan semen. Sedangn limbah padat yang tidak dapat dibakar atau tidak dapat dikompaksi, harus dipotong-potong dan dimasukkan dalam beton kemudian dipadatkan dengan semen atau gelas masif.

Selanjutnya limbah radioaktif yang telah diolah disimpan secara sementara (10-50 tahun) di gudang penyimpanan limbah yang kedap air sebelum disimpan secara lestari. Tempat penyimpanan lembah lestari dipilih di tempat/lokasi khusus, dengan kondisi geologi yang stabil dan secara ekonomi tidak bermanfaat.
Gambar 
Newer Posts Older Posts Home

Blog Archive

Follow On Facebook

Image Galery
Recent Updates
Recomment to Your Friends
Current Views
Popular Posts
  • PT Pindad Produksi Tank Tempur Medium 2014
  • Perancis Menawarkan Kapal Selam Andrasta Ke Indonesia
  • Negara-Negara Dan Pasukan Militer Terkuat Di Dunia
  • J-10BD BANGO, PESAWAT TEMPUR INOVASI ANAK BANGSA
  • Riset Roket Kendali RKN 200 Indonesia
  • Lomba Senjata China Versus Amerika Serikat
  • PEMERINTAH TUGASKAN PT DI DAN PT PAL BANGUN PESAWAT TEMPUR DAN KAPAL SELAM
  • Hadapi Senjata Radio-Elektronik Rusia, Kapal Perusak AS Kabur
  • Peluang Indonesia Peroleh Kapal Selam Litoral Canggih Perancis
  • Pabrik Propelan sebagai Kado TNI

Visitor

Total Pageviews

Copyright © 2012. Basnetg.com. All rights reserved.
Home