Sukhoi (Сухой) Corporation adalah salah satu produsen pesawat tempur militer terbesar Rusia yang paling penting setelah MiG. perusahaan ini didirikan oleh Pavel Sukhoi pada tahun 1939 dengan nama Biro Desain Sukhoi atau dikenal dengan OKB-51. Sebenarnya perusahaan ini hampir saja bangkrut pada saat rezim soviet namun kembali bangkit berkat rancangan pesawat tempurnya yang fenomenal dan memiliki kemampuan manuver diatas rata-rata dalam sejarah dunia penerbangan pesawat tempur tersebut adalah SU 27 Flanker dengan manuver Pugachev's Cobra (Patukan Kobra) inilah yang menjadi bukti tonggak keberhasilan Sukhoi di pasar global.
Berikut adalah jenis jenis varian sukhoi :
1. Sukhoi Su-27 Codename : Flanker Terbang perdana 1977
Pesawat tempur Su27 Flanker pada awalnya diproduksi oleh Uni Soviet dan kemudian dirancang oleh Biro Desain Sukhoi. Pesawat ini dibuat untuk menjadi saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet).
Berikut adalah jenis jenis varian sukhoi :
1. Sukhoi Su-27 Codename : Flanker Terbang perdana 1977
SU 27 Flanker Interceptor |
Pesawat tempur Su27 Flanker pada awalnya diproduksi oleh Uni Soviet dan kemudian dirancang oleh Biro Desain Sukhoi. Pesawat ini dibuat untuk menjadi saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet).
Didesain sebagai pesawat tempur berperforma tinggi dengan sebuah sistem kontrol fly-by-wire dan kemampuan untuk membawa sampai 10AAM (air to air Missile) . Pesawat Su-27 yang mempunyai manuverabilitas hebat merupakan salah satu pesawat yang paling mengesankan yang pernah dibuat. Purwa rupa pertama "Flangker-A" terbang pada 20 Mei 1977.
Su-27 Flanker dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh yang mengusung sistem kontrol fly-by-wire, dukungan persenjataan yang mampu menggotong 10 AAM (air to air missile) dan di tambah kelincahan manuver yang tinggi. bahkan, Pesawat ini sering disebut sebagai hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich, karena Su-27 dan MiG-29 mempunyai bentuk yang hampir mirip.
Radar Su-27 terbukti menjadi masalah besar dalam pengembangan Su-27. Permintaan awal dari Uni Soviet adalah sangat ambisius: menginginkan kemampuan untuk menyergap multi target dan jarak pantau 200 km terhadap pesawat seukuran pengebom (RCS 16 meter persegi untuk sebuah Tu-16). Hal ini akan melampaui kemampuan deteksi radar APG-63 dari F-15 (sekitar 180km untuk target ber-RCS 100 meter persegi) dan kemampuan radar Su-27 ini kira-kira setara dengan Zaslon phased array radar seberat 1 ton yang digunakan di pesawat MiG-31.
2.Sukhoi Su 33 Codename : Flanker D Terbang perdana Mei 1985
SU 33 Flanker D Carrier-based air defense fighter |
Secara teknis pesawat SU 33 Flanker D dikembangkan atas hasil gabungan dari rancangan Su 27 dan Su 30 hanya sajaSu-33 juga merupakan varian Su-27 pertama yang memakai canard untuk meningkatkan manuberabilitas serta mengurangi jarak take-off dan kecepatan saat mendarat. pengembangan lebih lanjut dari SU 33 adalah Su-33UB yang memiliki susunan tempat duduk berdampingan seperti Su-34.
3. Sukhoi Su-30 Codename : Flanker C Terbang perdana 1989
Pesawat tempur SU-30 dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996 berdasar pada consep awal Su27. Pesawat ini adalah pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini setara dengan F/A-18E/F Super Hornet and F-15E Strike Eagle Amerika Serikat.
SU 30 Flanker C |
Pesawat tempur SU-30 dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996 berdasar pada consep awal Su27. Pesawat ini adalah pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini setara dengan F/A-18E/F Super Hornet and F-15E Strike Eagle Amerika Serikat.
Dengan mempertahankan kemampuan interceptor udara-ke-udara dari Su-27, Model awal Su30 dan Su-30K dioptimasi untuk kemampuan misi enduransi panjang 10 jam atau lebih. Pesawat jenis ini dilengkapi dengan sistem radiolocation yang memungkinkan pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan. Fitur ini membuat Su-30 cocok sebagai pemimpin pesawat tempur taktis dalam memburu pesawat musuh. Varian ini selanjutnya digabungkan dengan model Su-30M multi-peran yang mempunyai kemampuan penyerangan darat presisi tinggi dengan membawa misil dan bom kendali canggih.
Su-30 merupakan pelengkap dan pengganti MiG-31 dan Su-27 dan masih merupakan pesawat tercanggih di jajaran AU Rusia. Beberapa upgrade di tingkatkan untuk mempertahankan kemampuan pesawat menghadapi pesawat jenis lain direncanakan akan terus berlanjut hingga 2020.
4. Sukhoi su-34 Codename : Fullback Terbang perdana 1990
Su-34 Fullback adalah Pesawat tempur serang dan bomber berkursi ganda mutakhir buatan Rusia, yang juga dikembangkan dari Su-27. Pesawat ini direncanakan untuk menggantikan Su-24 'Fencer'. Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.
Purwarupa pertama Su-34 adalah pesawat trainer dua-tempat duduk tandem Su-30 yang dimodifikasi, yang merupakan varian dari Su-27, yang di-rekonfigurasi dengan tempat duduk berdampingan dalam sebuah bodi pesawat yang diperlebar. Di dalam hidung pesawat yang diperlebar, terdapat radar terrain-following dan sistem terrain-avoidance yang dibutuhkan untuk penerbangan ketinggian rendah. Selanjutnya, bentuk hidung direvisi menjadi datar dan tajam seperti milik SR71 Blackbird untuk mengurangi cross-section radar pesawat. Seperti Su-27, Su-37 juga memiliki radar yang menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat.
Pengembangan dari Su-27 menjadi Su-34 termasuk pemakaian sistem avionik canggih, penambahan canard seperti pada Su-33, manuverabilitas yang lebih baik, jarak yang lebih jauh, dan peningkatan performa penerbangan ketinggian-rendah. Su-34 pada awalnya dikenal sebagai Su-27IB, yang diharapkan untuk menggantikan pembom Su-24 pada 2010. Varian lanjut dari Su-34 adalah Su-32FN yang dikembangkan untuk penyerangan maritim dan tugas pengintaian. Beberapa laporan menyatakan bahwa Su-34 juga dibuat versi lautnya (mungkin dirancukan dengan Su-33UB) yang dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat untuk mengurangi jarak take-off, tetapi varian ini diragukan karena Rusia hanya memiliki satu kapal induk.
5.Sukhoi Su-37 Codename Flanker F (terbang perdana 1996)
Pesawat Sukhoi Su-37 adalah salah satu varian pesawat tempur bermesin jet yang dirancang oleh pabrikan pesawat Sukhoi di Rusia. Pihak Sukhoi sendiri menyebutnya dengan nama Diablo. Pesawat Sukhoi Su-37 Flanker-F merupakan jet tempur multi-peran berkursi tunggal dan bermesin ganda. Oleh Sukhoi, pesawat ini hanya dijadikan sebagai peraga teknologi untuk mengembangkan beberapa kemampuan sebuah pesawat tempur yang mereka produksi salah satunya adalah SU 35BM
Modifikasi yang dilakukan misalnya pada sistem avionik dan sistem persenjataan. Pengembangan yang paling mencolok adalah pada nozzle vector pendorongnya. Nozzle vector ini yang membuat Su-37 mampu melakukan manuver terbang yang sebelumnya hampir tidak mungkin dilakukan oleh pesawat tempur lain.
Sebagai pesawat tempur peraga teknologi atau eksperimental, pihak Sukhoi hanya membuat 2 unit Su-37. Prototipe pertama berhasil melakukan penerbangan perdana pada tanggal 2 April 1996 yang kemudian disusul oleh penerbangan perdana prototip kedua pada tahun 1998. Meskipun telah menunjukkan banyak kemampuan taktis sebagai pesawat tempur, namun belum pernah terdengar informasi bahwa pihak Sukhoi akan memproduksi Su-37 secara massal
4. Sukhoi su-34 Codename : Fullback Terbang perdana 1990
SU 34 Fullback Boomber |
Su-34 Fullback adalah Pesawat tempur serang dan bomber berkursi ganda mutakhir buatan Rusia, yang juga dikembangkan dari Su-27. Pesawat ini direncanakan untuk menggantikan Su-24 'Fencer'. Rusia mulai memproduksi SU-34 dengan skala penuh pada 2008 di pabrik pesawat Novosibirsk, anak perusahaan Sukhoi Aircraft Holding.
Purwarupa pertama Su-34 adalah pesawat trainer dua-tempat duduk tandem Su-30 yang dimodifikasi, yang merupakan varian dari Su-27, yang di-rekonfigurasi dengan tempat duduk berdampingan dalam sebuah bodi pesawat yang diperlebar. Di dalam hidung pesawat yang diperlebar, terdapat radar terrain-following dan sistem terrain-avoidance yang dibutuhkan untuk penerbangan ketinggian rendah. Selanjutnya, bentuk hidung direvisi menjadi datar dan tajam seperti milik SR71 Blackbird untuk mengurangi cross-section radar pesawat. Seperti Su-27, Su-37 juga memiliki radar yang menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat.
Pengembangan dari Su-27 menjadi Su-34 termasuk pemakaian sistem avionik canggih, penambahan canard seperti pada Su-33, manuverabilitas yang lebih baik, jarak yang lebih jauh, dan peningkatan performa penerbangan ketinggian-rendah. Su-34 pada awalnya dikenal sebagai Su-27IB, yang diharapkan untuk menggantikan pembom Su-24 pada 2010. Varian lanjut dari Su-34 adalah Su-32FN yang dikembangkan untuk penyerangan maritim dan tugas pengintaian. Beberapa laporan menyatakan bahwa Su-34 juga dibuat versi lautnya (mungkin dirancukan dengan Su-33UB) yang dilengkapi dengan mesin yang lebih kuat untuk mengurangi jarak take-off, tetapi varian ini diragukan karena Rusia hanya memiliki satu kapal induk.
5.Sukhoi Su-37 Codename Flanker F (terbang perdana 1996)
SU 37 Flanker F (prototype untuk SU 35BM) |
Pesawat Sukhoi Su-37 adalah salah satu varian pesawat tempur bermesin jet yang dirancang oleh pabrikan pesawat Sukhoi di Rusia. Pihak Sukhoi sendiri menyebutnya dengan nama Diablo. Pesawat Sukhoi Su-37 Flanker-F merupakan jet tempur multi-peran berkursi tunggal dan bermesin ganda. Oleh Sukhoi, pesawat ini hanya dijadikan sebagai peraga teknologi untuk mengembangkan beberapa kemampuan sebuah pesawat tempur yang mereka produksi salah satunya adalah SU 35BM
Modifikasi yang dilakukan misalnya pada sistem avionik dan sistem persenjataan. Pengembangan yang paling mencolok adalah pada nozzle vector pendorongnya. Nozzle vector ini yang membuat Su-37 mampu melakukan manuver terbang yang sebelumnya hampir tidak mungkin dilakukan oleh pesawat tempur lain.
Sebagai pesawat tempur peraga teknologi atau eksperimental, pihak Sukhoi hanya membuat 2 unit Su-37. Prototipe pertama berhasil melakukan penerbangan perdana pada tanggal 2 April 1996 yang kemudian disusul oleh penerbangan perdana prototip kedua pada tahun 1998. Meskipun telah menunjukkan banyak kemampuan taktis sebagai pesawat tempur, namun belum pernah terdengar informasi bahwa pihak Sukhoi akan memproduksi Su-37 secara massal
6. Sukhoi su-35 codename Super Flanker (SU35-M Terbang Perdana Mei 1988 sedangkan SU35-BM 2008
SU 35 Super Flanker |
Pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-37, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Karena kesamaan fitur dan komponen yang dikandungnya, Su-35 dianggap sebagai sepupu dekat Sukhoi Su-30MKI. Namun karena masih banyak memiliki kekurangan rusia memutuskan mengupgrade secara besar besaran dari Su 35 pada tahun 2000-an dengan varian baru SU35BM Su-35BM dan dianggap sebagai generasi 4++ oleh Sukhoi. Pesawat Su35 BM sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa dimasukkan dalam generasi 4++ yang dipercaya mampu memberikan perlawanan dan manuver yang tinggi untuk menghadapi F35 Amerika bahkan F22 Raptor.
Fitur-fitur baru pesawat ini di antaranya badan pesawat yang diperkuat menggunakan bahan-bahan campuran komposit dan plastik, penanda radar yang diperkecil dari depan dan sebuah radar PESA yang diperbarui. Pesawat ini diperlengkapi oleh banyak perbaruan pada sistem kelistrikan dan avioniknya, termasuk fly-by-wire digital dan sebuah radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang untuk menembakkan peluru kendali SARH. Su-35 yang baru tidak lagi memasang kanard dan rem udara; untuk menjaga kemampuan manuver supaya tetap sama atau lebih besar daripada pesawat-pesawat yang diperlengkapi kanard, Su-35 menggunakan mesin 117S yang baru dengan pipa-pipa vektor pendorong yang selalu berputar.
7. Sukhoi su-47 codename Firkin (Terbang perdana September 1997)
SU 47 Firkin (Prototype untuk SU PAK FA) |
Berbeda dari semua pesawat buatan sukhoi, pesawat ini mempunyai bentuk yang aneh dan unik Fitur pembeda pesawat ini adalah sayap penyapu depan, serupa dengan LL-3 milik Tsybin. yang memberikan pesawat ini kelincahan yang menakjubkan. Dan pada saat produksi jenis ini tidak diujudkan, satu-satunya pesawat yang diproduksi digunakan sebagai purwarupa peraga teknologi untuk sejumlah teknologi canggih yang kemudian digunakan di dalam pesawat tempur generasi 4.5 Sukhoi Su-35 dan purwarupa pesawat tempur terkini Rusia generasi ke-5 Sukhoi PAK FA.
TsAGI (Tsentralniy Aerogidrodinamicheskiy Institut" atau Central Aerohydrodynamic Institute) telah lama menyadari keunggulan sayap penyapu depan, dengan penelitian yang menyertakan pengembangan Tsibin LL dan pengkajian Junkers Ju 287 yang berhasil ditangkap pada dasawarsa 1940-an. Sayap penyapu depan menghasilkan koefisien angkat maksimum yang lebih besar, momen lentur yang lebih kecil, dan delayed stall jika dibandingkan dengan bentuk sayap yang lebih tradisional. Ketika serangan bersudut besar dilakukan, ujung-ujung sayap yang tidak tergerai memungkinkan pesawat menahan kemudi guling. Sebaliknya, sapuan ke depan secara geometris menghasilkan sudut datang sayap bagian luar yang lebih besar ketika sayap menekuk di bawah muatan. Hasilnya adalah daya angkat menjadi lebih besar, daya muat lebih massif, sudut datang lebih besar, dan seterusnya. Sayap akan cenderung mengalami kegagalan secara struktural pada laju rendah dibandingkan sayap lurus atau sayap buritan. Kelemahan sayap penyapu depan ini diatasi dengan menjadikannya memuntir ke arah bawah karena mereka (sayap lurus dan sayap buritan) menekuk ke atas. Bagian ini terbuat dari bahan komposit seperti pada S-37, tetapi dapat juga diganti oleh bahan konvensional.
Su-47 Mengusung Dimensi dan berat dasar yang mirip dengan Su-37, meskipun pesawat ini keliatannya berbeda namun perbedaan itu menjanjikan berbagai manfaat dalam aerodinamis untuk mendukung kecepatan subsonic yang di milikinya dan mempunyai sudut serang yang tinggi dan sayap depan yang unik memungkinkan pesawat untuk meningkatkan jangkauan dan manuver pada ketinggian tinggi serta penggunaan material komposit untuk mengecilkan tangkapan radar. Berbicara masalah daya gerak Kedua powerplants awalnya di sokong oleh turbojet D-30F6 t yang sering digunakan pada MiG-31m, sedangkan prototipe kedua menggunakan turbojet Ljulka AL-37FU dengan vector dorong yang mampu secara efektif meningkatkan kemampuan tempur dan manuver di udara dan mampunyai jarak jelajah hingga 3.300 km dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum 2.1 Mach .|||0|||0
0 komentar
Write Down Your Responses