Manfaat Lain Energi Nuklir







Selain dapat diandalkan sebagai sumber energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dunia, energi nuklir dalam skala yang lebih kecil dapat juga dinamfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi lainnya. Berikut ini dikemukakan beberapa aplikasi energi nuklir dalam berbagai kegiatan di luar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).


Sumber Energi Pada Kapal


Instalasi tenaga nuklir mirip reaktor air tekan (PWR) dapat digunakan sebagai sumber energi pada kapal selam. Teknologi dasar dari sistim PWR pertama kali dikembangkan oleh Program Reaktor Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpinAdm. Hyman G. Rickover. Permulaan program kapal bertenaga nuklir tersebut ditandai dengan suksesnya uji coba kapal selam bertenaga nuklir yang pertamaUSS Nautiluspada tahun 1955. Hingga kini Amerika serikat telah membangun lebih dari 118 kapal selam bertenaga nuklir. Kapal selam bertenaga nuklir juga dikembangkan di Inggris, Perancis dan Rusia.


Di samping dapat berperan sebagai sumber energi pada kapal selam, reaktor nuklir dapat pula dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kapal induk yang beroperasi di permukaan laut sepertiUSS Nimitz. Reaktor nuklir untuk kapal selam umumnya berdaya lebih kecil dibandingkan reaktor nuklir untuk kapal induk. Dua kapal induk terbesar milik Amerika Serikat, yaituUSS NimitzdanDwight D. Eisenhowermempunyai pendorong dua buah reaktor nuklir kembar, masing-masing berkekuatan empat kali tenaga reaktor nuklir dalam kapal indukEnterprize. Dua kapal perang tersebut mampu beroperasi selama 13 tahun tanpa pengisian bahan bakar baru.


Tiga kapal eksperimental pengangkut barang bertenaga nuklir pernah diuji coba dalam jangka waktu terbatas oleh Amerika Serikat, Jerman dan Jepang. Meskipun uji coba kapat tersebut secara teknis mencapai sukses, namun kondisi ekonomi dan peraturan-peraturan pelabuhan yang sangat ketat mengakibatkan diakhirinya uji coba tersebut. Rusia juga membangun kapal pemecah es bertenaga nuklir pertama di dunia bernamaLenin. Kapal tersebut dimanfaatkan untuk membersihkan gunpalan es diLaut Arctic.


Pengambilan Minyak Bumi


Reaktor nuklir jenis HTR (High Temperature Reactor) dapat dipakai untuk mengeluarkan minyak mentah berat dari perut bumi yang dikombinasikan dengan pembangkit listrik. Reaktor HTR menggunakan gas He sebagai pendingin. Proses fisi dalam teras reaktor dipakai untuk memanaskan gas He hingga suhu 750 C. He panas selanjutnya dipakai untuk memproduksi uap air bersuhu tinggi. Sebagian uap dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik, sebagian lainnya dimanfaatkan untuk mendorong minyak mentah berat sehingga mudah disedot untuk dikeluarkan dari perut bumi.


Peledak Nuklir


Energi panas bumi yang keluar secara alamiah telah digunakan untuk pemanasan skala kecil diIcelanddan produksi tenaga listrik diItalia, New ZealanddanCalifornia. Pada daerah-daerah tersebut banyak terdapat patahan bumi yang aktif yang memungkinkan air masuk ke dalam batuan panas dan keluar ke permukaan bumi dalam bentuk uap. Untuk beberapa daerah, penguapan air dengan bantuan panas bumi seperti itu dapat dilakukan dengan penggalian bumi hingga diperoleh batuan yang sangat panas. Dengan memasukkan air ke dalam batuan tersebut akan dihasilkan uap air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.


Pada tahun 1971, Komisi Energi Nuklir Amerika Serikat (AEC) tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kemungkinannya mengeluarkan energi thermal dari formasi batuan di kedalaman menggunakan bantuan peledak nuklir. Ledakan itu dapat mengakibatkan permeabilitas formasi batuan sehingga memungkinkan air masuk ke dalamnya, dan keluar dalam bentuk uap panas yang bermanfaat.


Peledak nuklir dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan sumber-sumber alam. Penelitian ilmiah seperti ini juga telah dilakukan oleh AEC. Penekanan utama dalam program ini ditujukan untuk mendapatkan gas alam yang terjebak dalam formasi geologi permeabilitas rendah. Sebuah perusahaan swasta dari Amerika Serikat bekerja sama dengan AEC telah melakukan penelitian untuk mendapatkan gas alam di kawasanRio Blanco, Colorado, pada tahun 1973. Dalam penelitian tersebut tiga buah peledak nuklir masing-masing berkekuatan 30 kilo ton diledakkan untuk membuka strata pengungkung gas pada kedalaman 1.525 – 2.135 m di bawah tanah. Gas alam yang terperangkap dalam formasi batuan pasir diharapkan dapat keluar melalui celah yang terbentuk dari ledakan nuklir. Kemungkinan penggunaan peledak nuklir lainnya adalah dalam pembuatan gua bawah tanah untuk penyimpanan minyak atau pengelolaan limbah, ekstraksi tenaga geothermal maupun eksplorasi mineral (Mukhlis Akhadi, PTKMR-BATAN)

0 komentar

Write Down Your Responses